Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Studi Baru: Kandidat Vaksin Covid-19 Nonaktif dari China Hasilkan Respons Kekebalan yang Kuat

Kandidat vaksin Cina yang tidak aktif menghasilkan respons kekebalan, sebuah studi menunjukkan.

Penulis: Inza Maliana
Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP
Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Kandidat vaksin Covid-19 nonaktif yang dikembangkan oleh para ilmuwan China, sejauh ini menghasilkan kabar baik.

Menurut sebuah studi, vaksin tersebut memiliki respons kekebalan yang kuat dan efek samping ringan saat pengujian tahap awal.

Hasil dari dua fase uji coba pertama tampaknya menunjukkan produk yang aman.

Tetapi fase pengujian ketiga, yang telah dimulai, akan memberikan lebih banyak informasi mengenai vaksin.

Adapun, vaksin ini dikembangkan oleh Sinopharm dan Institut Produk Biologi Wuhan.

Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020.
Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. (Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP)

Baca: Pengalaman Warga Bandung Disuntik Vaksin Covid-19 Asal China: Tak Ada Efek, Anak Muda Jangan Ragu

Baca: Pengusaha China Beli Masker Termahal Dunia, Harganya Rp 22,1 Miliar

"Meskipun vaksin yang tidak aktif menimbulkan respons antibodi yang kuat."

"Namun apakah itu dapat melindungi individu dari Covid-19 masih belum diketahui," kata penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, Kamis (13/8/2020), dikutip dari SCMP.

Studi tersebut merupakan yang pertama menyediakan data uji klinis untuk vaksin yang tidak aktif untuk Covid 19.

Vaksin yang tidak aktif terdiri dari partikel virus, bakteri atau patogen lain yang telah tumbuh dalam kultur dan kemudian kehilangan kapasitas produksi penyakit.

Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

Baca: Inggris Borong 60 Juta Dosis Kandidat Vaksin Covid-19 Buatan Novavax

Baca: Diragukan Sejumlah Ahli, Vaksin Covid-19 Buatan Rusia Disebut seperti Russian Roulette

Produk Sinopharm adalah satu dari tiga kandidat vaksin China yang menjalani uji klinis fase tiga.

Penelitian baru dilakukan oleh tim yang terdiri dari 30 orang dan sebagian didukung oleh China National Biotec Group, sebuah unit dari Sinopharm.

Uji coba tersebut melibatkan 320 orang dewasa sehat, berusia 18 hingga 59 tahun.

Mereka diberi empat jenis suntikan, baik plasebo, atau kandidat vaksin dosis rendah, sedang atau tinggi.

Efek samping yang paling umum, rasa sakit di tempat infeksi dan demam, yang terjadi antara 6 sampai 25 persen pasien.

Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

Hal itu tergantung pada dosis berbeda yang digunakan dalam uji coba.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved