Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Relawan Mengaku Ngantuk Berat Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Warga tinggal di kawasan Geger Kalong, Kecamatan Sukasari itu menyarankan warga lainnya bagi yang berminat bisa menjadi sukarelawan vaksin Covid-19.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Kamis (6/8/2020). 

Menurutnya, ketika sebelum pemberian vaksin tersebut dilakukan pengambilan sample darah. Yakni, kemarin dan hari ini. Setidaknya baru dua kali.

"Dari petugas beri tahu kalau suntik itu pasti sakit. Rasanya pas disuntik saja, selebihnya enggak ada. Petugas bilang enggak ada efek samping," katanya.

Dia bilang saat melakukan pendaftaran menjadi relawan via tautan daring hari Senin kemarin. Memperoleh informasi dari seorang karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin.

"Kalau kerja, saya di klinik. Sekeluarga (dua saudari) saya yang ajak. Ini buat masa depan juga, kan enggak tahu juga penyakit ini mau sampai kapan?," ujarnya.

Setelah mengikuti proses penyuntikan vaksin hari ini, dia berharap besar terhadap penelitian yang dilakukan oleh kampus dan industri tersebut.

"Mudah-mudahan vaksin ini memang tempatnya. Jadi Covid hilang dan bantu masyarakat lain juga. Biar enak lagi hidup enggak terbatas, mau kemana-mana bisa," katanya.

Enggak Takut

Kendati tak sedikit orang merasa khawatir saat menjalani penyuntikan. Terlebih menjadi sukarelawan uji coba vaksin Covid-19.

Namun, rasa sakit seolah sirna yang dirasakan oleh seorang relawan, Rohaeni (33) yang datang bersama dua adiknya di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Kota Bandung.

"Enggak takut, karena sudah di tes segalanya. Jadi buat apalah takut, paling nanti kalau ada sesuatu di tim dokter pasti akan membantu lagi," ujar Rohaeni saat diwawancara seusai penyuntikan, di lokasi, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

Secara sekilas, perempuan mengenakan kerudung itu menceritakan sejak pagi hingga siang hari proses penyuntikan vaksin yang berlangsung relatif lancar.

"Begitu masuk kami didaftar dan data dulu. Terus setelah masuk ambil cek data dulu. Setelah ambil darah, checkup semua. Baru menunggu hasil tes darah. Setelah berhasil, kami bisa langsung vaksin," katanya.

Dia bilang untuk pengambilan darah mereka berlangsung sekitar 10 menit. Setelah proses semua itu dilakoni, baru dilakukan penyuntikan.

"Tidak kenapa-kenapa, tidak ada rasa apapun efeknya. Nanti ada sesi vaksin kedua, dua minggu setelah ini," ujarnya.

Ibu rumah tangga itu mengungkapkan meski baru pertama kali menjadi relawan vaksin. Dia mengaku alasan utama berpartisipasi hendak membantu menyukseskan penelitian tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved