Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Masalah di Jatim Dinilai Bukan Lagi Soal Over Kapasitas RS, Namun Banyaknya Kasus Berat yang Masuk

Over kapasitas rumah sakit dinilai bukan lagi permasalahan mendesak dalam pandemi Covid-19 di Jawa Timur (Jatim). Namun masuknya kasus berat.

Surya/Ahmad Zaimul Haq
Ratusan guru SMP mengikuti rapid dan swab test di Gelora Pancasila, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/8/2020). Rapid dan swab test untuk guru SMP itu digelar salah satunya untuk mencegah dan memutus penularan Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM - Over kapasitas rumah sakit dinilai bukan lagi permasalahan mendesak dalam pandemi Covid-19 di Jawa Timur (Jatim).

Hal tersebut diungkapkan pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dokter Windhu Purnomo.

"Sekarang di Jatim itu bukan karena over capacity, namun sekarang (permasalahannya) kasus yang masuk adalah kasus yang berat," ungkap Windhu saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (12/8/2020).

Windhu menilai banyak keterlambatan penanganan kasus Covid-19.

"Bisa jadi karena keterlambatan masuk sehingga sudah banyak yang tidak lagi tertolong," ungkapnya.

Ahli Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo.
Ahli Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo. (SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani)

Baca: Pakar: Indonesia Belum Capai Puncak Wabah Covid-19 Gelombang Pertama

Mengenai hal tersebut, Windhu menilai masyarakat harus lebih memahami gejala Covid-19.

"Masyarakat harus cepat, apabila ada gejala Covid-19 langsung dibawa ke puskesmas atau RS," ujar Windhu.

Tanggapan Soal RS Tutup

Sementara itu, diketahui sejumlah layanan kesehatan di berbagai daerah terpaksa tutup lantaran tenaga medisnya terpapar Covid-19.

Namun Windhu menyebut, ada pula yang tidak tutup, namun hanya tak menerima pasien Covid-19.

"Biasanya itu rumah sakit kecil yang tutup, seperti RS Unair dulu bukan tutup, tapi tidak menerima pasien Covid-19 karena nakesnya banyak yang positif sehingga SDM nakes berkurang," ungkap Windhu.

Windhu menyebut, RS di Jatim kini lebih cepat dalam pergantian pasien (turn over).

"Soal RS di Jawa Timur, sekarang ini dengan revisi kelima pedoman Kemenkes yang mempermudah seseorang dapat dipulangkan," ungkapnya.

Baca: Tak Penuhi Panggilan Polisi, Dirawat di Rumah Sakit, Hadi Pranoto Jalani Rapid Test, Apa Hasilnya?

Diketahui, persyaratan pasien Covid-19 diperbolehkan pulang sebelumnya adalah di-swab dua kali dengan hasil negatif.

"Sekarang persoalan over capacity sudah bisa teratasi karena turn over menjadi lebih cepat dan syarat keluar lebih mudah, cukup sekali swab," ungkap Windhu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved