Virus Corona
Mendagri Tito Karnavian Sebut Ada Kepala Daerah yang Cari Aman Terkait Penanggulangan Covid-19
Ada kepala daerah yang serius menangani Covid-19 tapi masih kekurangan strategi ataupun anggaran, ada pula kepala daerah yang dinilai kurang.
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyoroti kepala daerah yang cari aman dalam penanggulangan Covid-19.
Menurutnya pemerintah pusat sudah berusaha semaksimal mungkin dalam upaya penanggulangan pandemi dan dampak sosial-ekonominya.
"Pemerintah pusat all out sudah, sudah dibentuk Gugus Tugas, dibentuk komite sekarang Satgas, semua kekuatan pusat sudah dikeluarkan, anggaran, sumber daya, regulasi," kata Tito saat menjadi pembicara dalam webinar Nasional #4 Taruna Merah Putih di YouTube, Minggu (9/8/2020).
Kali ini, menurutnya kesempatan untuk daerah yang mengimplementasikan program yang telah direncanakan pemerintah pusat.
"Tapi mesin daerah, saya sudah muter satu bulan ini di 16 provinsi. Saya melihat ada 4 kuadran kepala daerah," lanjutnya.
Baca: Selain Wali Kota, Ada Sejumlah Pejabat di Kota Banjarbaru yang Positif Corona, Berikut Data Kasusnya
Empat kuadran atau ukuran ini menurutnya pertama dilihat dari kemauan dan kemampuan penanganan Covid-19.
Mantan Kapolri itu mengatakan ada kepala daerah yang serius menangani Covid-19 tapi masih kekurangan strategi ataupun anggaran, ada pula kepala daerah yang dinilai Mendagri Tito kurang serius menangani Covid-19.
Dari hasil pantauannya, Tito mengatakan ada kepala daerah yang mau bersungguh-sungguh untuk tangani Covid-19 dan dampak ekonominya serius, tapi kemampuan tentang konsep strategi dinilai kurang.
"Karena untuk bisa membuat strategi konsep harus mengerti betul apa itu Covid-19 gimana, cara mematikan bagaimana, dan seterusnya," katanya.
Di sebagian daerah ada pula yang memiliki kemampuan fiskal yang kuat tapi banyak juga daerah yang miliki kemampuan fiskal terbatas.
Ia melihat ada kepala daerah yang bersungguh-sungguh, tapi secara fiskal masih terbatas.
"Kita lihat di daerah yang kepala daerah mau, sungguh-sungguh tapi kemampuannya kurang, baik strategi maupun fiskal terbatas itu penanganannya di daerah nggak akan maksimal, untuk kendalikan masyarakat taat pada protokol kesehatan itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Mendagri mengatakan ada juga kepala daerah yang menurutnya memiliki pengetahuan konsep strategi penanganan Corona, fiskal baik. Namun, keseriusannya kurang dan terkesan cari aman.
Baca: Update Sebaran Virus Corona di Indonesia, Minggu 9 Agustus 2020: DKI Jakarta Catat 440 Kasus Baru
"Ada lagi, kemampuan punya, pengetahuan cukup, anggaran, fiskal ada, didukung lagi oleh pusat, tapi mungkin keseriusannya kurang. "Ada, tapi saya nggak mau sebutkan, keseriusannya cari aman, dan itu nggak akan maksimal di daerah itu akan terjadi penyebaran," ucap Tito.