Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Tim Pakar Gugus Tugas Minta Klaster Secapa TNI AD Dijadikan Pembelajaran

Adapun beberapa hal yang parut dijadikan catatan ialah mulai dari pentingnya menerapkan jaga jarak dan menghindari adanya kerumunan.

Editor: Hasanudin Aco
BNPB
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah 

Seperti apa yang terjadi di Secapa, mereka inisiatif untuk diperiksa dan ketika hasilnya sekian yang positif, langsung semuanya di karantina sehingga dapat mencegah penularan COVID-19 ke luar dari klaster tersebut," jelasnya.

Isolasi Mandiri dan Kedisiplinan Penerapan Protokol Kesehatan Pada Titik Kritis

Selain Jawa Barat, provinsi lainnya yang memiliki jumlah kasus tertinggi adalah Jawa Timur.

Berdasarkan analisis data klaster oleh Tim Pakar Gugus Tugas Nasional per tanggal 7 Juli 2020, terdapat 141 klaster dengan 2.004 kasus di Jawa Timur.

Dewi mengungkapkan bahwa kasus terbanyak di Jawa Timur berasal dari transmisi lokal dengan jumlah kasus positif secara tiba-tiba namun tidak ada riwayat berpergian. Dewi kembali menegaskan bahwa isolasi mandiri menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.

"Sekali lagi, isolasi mandiri itu penting. Ketika sudah pernah ada kontak dengan orang yang positif harus dipastikan isolasi mandirinya berjalan dengan disiplin dan ketat," tegasnya.

Baca: Kisah Warga Surabaya Kehilangan Anggota Keluarga akibat Covid-19: sang Kakak yang Hamil dan Janinnya

Tidak hanya asrama, klaster lain yang harus menjadi perhatian dan diwaspadai adalah pasar. Dewi menjelaskan meskipun kasusnya lebih rendah dibandingkan dengan klaster transmisi lokal, pasar memiliki potensi yang tinggi menjadi tempat penularan COVID-19.

"Pasar ini adalah potensi luar biasa. Potensi berkerumunnya lebih tinggi, berdesakan dengan orang lain dan sirkulasi udaranya tidak baik," ujar Dewi.

Terakhir, Dewi mengingatkan bahwa penerapan protokol kesehatan sangat penting dengan tetap memperhatikan titik-titik kritis yang kadang masih sering terlupakan oleh masyarakat guna menekan potensi penularan COVID-19 dan mencegah lonjakan kasus positif yang tinggi.

"Penerapan protokol kesehatan tapi juga perhatikan titik-titik kritis yang kita kadang lupa. Misalnya ketika makan harus membuka masker, maka usahakan makan dengan tetap menjaga jarak dan jangan berinteraksi karena dapat menjadi ruang perpindahan droplet. Jika menggunakan transportasi umum harus pastikan ketika sudah sampai harus mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer serta pastikan untuk jaga jarak karena bisa saja terinfeksi atau tertularnya saat perjalanan," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved