Virus Corona
Pertunjukan Teater di Jepang Jadi Klaster Baru Covid-19, 800 Lebih Penonton Diminta Tes Swab
Petunjukan teater di Tokyo menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Jepang. Pemerintah meminta 800 lebih penonton menjalani tes Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Petunjukan teater di Tokyo menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Jepang.
Pemerintah Tokyo meminta lebih dari 800 penonton teater itu untuk menjalani tes Covid-19 pada Selasa (14/7/2020).
Lantaran sudah ada 37 kasus infeksi yang terhubung dengan pertunjukan boyband Jepang itu.
Pemerintah Tokyo mengatakan pihaknya sedang fokus menangani kasus infeksi yang terjadi di teater dengan 190 kursi di Shinjuku itu, dikutip dari Japan Times.
Baca: Meski Korea Utara juga Punya Senjata Nuklir, Jepang Nilai Ancaman Militer Tiongkok Lebih Berbahaya
Baca: Pengadilan Tinggi Tokyo Jepang Tolak Banding Dokter Cabul, Sang Dokter Divonis 2 Tahun Penjara

Munculnya klaster baru ini terjadi di tengah rencana relaksasi Jepang untuk sejumlah area.
Salah satunya rencana membuka kembali salah satu bandara terbesar di negara ini.
Padahal kasus-kasus masih terjadi di ibukota dan beberapa daerah pedesaan hingga pangkalan militer.
"Sangat penting bagi kita untuk berhati-hati dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut, sementara pada saat yang sama mengejar kegiatan ekonomi," ujar Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga pada konferensi pers.
Klaster baru ini terjadi di Teater Moliere, dekat area distrik lampu merah di Tokyo.
Teater itu sebelumnya menggelar pertunjukan selama enam hari yang dibintangi anggota boyband Jepang yang sedang naik daun awal Juli ini.
Pemerintah Tokyo menerangkan bahwa kasus infeksi pertama yang terhubung dengan tempat ini teridentifikasi pada 6 Juli.
Setelah itu ditemukan 37 kasus infeksi pada Senin (13/7/2020) malam waktu Tokyo.
Semua kasus itu meliputi 16 aktor, lima staf, dan 21 penonton teater.
Baca: Oposisi Jepang Minta Pemagang Asing Tanggung Sendiri Asuransi Kesehatan
Baca: Jepang dan Korea Selatan Bersitegang Gara-gara Saling Klaim Sebuah Pulau
Alhasil Tokyo meminta semua penonton yang hadir di pertunjukan untuk dites Covid-19.
Produser drama pertunjukan itu 'Werewolf' merilis pernyataan pada Senin (13/7/2020), menghimbau para penonton untuk tes corona.
"Mengikuti sejumlah besar infeksi yang terlihat di antara penonton kami, kami telah diberitahu bahwa semua 800 penonton yang datang untuk melihat pertunjukan telah diidentifikasi sebagai kontak berisiko tinggi," kata Rise Communications di situsnya.
Tokyo terus berjuang menahan infeksi Covid-19, namun arus keluar-masuk perkotaan terus dibuka.
Bandara Internasional Narita rencananya akan beroperasi kembali minggu depan, menjelang minggu liburan.
Tokyo melaporkan 143 kasus baru Covid-19 pada Selasa (14/7/2020).
Selang dua hari sebelumnya, selama empat hari berturut-turut ibukota ini mencatat penambahan kasus lebih dari 200.
Secara keseluruhan, Jepang mencatat sekitar 23.000 infeksi dan hampir 1.000 kematian.
Worldometers pada Rabu (15/7/2020) mencatat 22.220 kasus infeksi di Jepang.

Baca: Mantan Pejabat Kementerian Keuangan Jepang Bunuh Diri, Sang Istri Tuntut Ganti Rugi Rp 15 Miliar
Baca: 400 Perawat di Jepang Mengundurkan Diri Jika Tak Mendapat Bonus Musim Panas
Adapun jumlah korban jiwanya mencapai 982 dengan pasien sembuh sebanyak 18.282.
Meskipun angka Covid-19 di Jepang tidak setinggi negara lainnya, namun Jepang tengah menghadapi resesi ekonomi.
Salah satunya terjadi karena olimpiade yang ditunda, sehingga target peningkatan pariwisata terancam.
Sebuah survei dari Asahi Shimbun menunjukkan bahwa 59 persen responden menginginkan olimpiade ditunda lagi atau dibatalkan.
Asahi Selasa lalu melaporkan bahwa pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan pelonggaran pembatasan masuk bagi atlet.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)