Virus Corona
Jokowi Prediksi Puncak Covid-19 di Bulan Agustus atau September, Gerakan 3T akan Dimasifkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak wabah virus corona Covid-19 di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus atau September 2020 nanti.
Kedelapan provinsi tersebut ialah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua.
Jokowi juga meminta ditingkatkannya kemampuan tes PCR per hari.
"Untuk tes harus ditingkatkan jumlah PCR test dengan menambah jumlah lab-lab yang ada di daerah plus mobile lab PCR."
"Yang kita harapkan nantinya target sesuai yang saya sampaikan supaya bisa tercapai, 30 ribu," ungkapnya.
Jokowi juga meminta agar tracing dilakukan secara masif.
"Tracing atau penelusuran untuk ODP maupun PDP, kemudian memberikan isolasi mandiri dan treatment."
"Ini peningkatan fasilitas kesehatan rumah sakit khususnya bed, APD, obat-obatan, ventilator, kamar isolasi yang ini juga masih memerlukan tambahan-tambahan untuk provinsi-provinsi yang tadi saya sebut," ungkap Jokowi.
Baca: Jokowi: Bidang Pertahanan Bukan Sekadar Urusan Alutsista
Jokowi pun meminta Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mencukupi kebutuhan tersebut.
Arahan kedua Jokowi ialah pengendalian wilayah perbatasan dan transportasi.
"Kemudian yang kedua, pengendalian wilayah perbatasan dan perjalanan serta transportasi lintas wilayah ini betul-betul kita harus jadikan perhatian lagi. Karena imported cases dari luar negeri juga kita lihat meningkat," ungkap Jokowi.
Adapun arahan ketiga Jokowi ialah adanya komunikasi yang partisipatif.
"Komunikasi yang membangun kepercayaan, membangun trust, yang berbasis pada ilmu pengetahuan, sains, dan data sains guna membangkitkan partisipasi masyarakat, terutama yang rentan," ungkapnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta untuk memasifkan kembali gerakan nasional disiplin terhadap protokol kesehatan.
"Mengenai jaga jarak, penggunaan masker, dan cuci tangan. Karena dari survei yang kita lihat misalnya, saya mendapatkan laporan saat ke Jatim, survei mereka di Jatim itu 70 persen masyarakat tidak menggunakan masker," kata Jokowi.
"Ini mobilisasi yang saya inginkan, mobilisasi di TNI, Polri, relawan, ormas, tokoh, di kampus semuanya digerakkan untuk ikut mengampanyekan ini dan sekaligus melakukan pengawasannya," imbuhnya.