Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Kasus Positif Corona Bertambah 1.671, Jawa Timur Laporkan Lebih dari 400 Kasus Baru

Jawa Timur kembali menjadi daerah dengan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 tertinggi di Indonesia pada Sabtu (11/7/2020).

Surya/Ahmad Zaimul Haq
Warga RSS TNI AL Wonosari, Ujung, Kota Surabaya, Jawa Timur, mengikuti rapid tes pada Bakti Sosial Penanggulangan Bencana Non Alam Penyebaran Wabah Covid-19, Rabu (8/7/2020). Bakti sosial itu untuk memutus mata rantai penularan virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang masih berkembang, khususnya di wilayah Kota Surabaya. Dalam kegiatan tersebut didistribusikan 1.000 paket sembako, rapid test untuk 100 KK, pembagian 898 alat cuci tangan, dan 6 unit alat penyemprot disinfektan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga turut membantu dengan menyerahkan sejumlah bantuan seperti pendeteksi sebanyak 5 buah, 15.000 masker, 500 pampers, 26 liter cairan disinfektan, 100 baju hazmat. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

Namun, apa yang belum dipahami oleh para dokter adalah mengapa ada begitu banyak gejala virus corona.

"Komunitas medis belum tahu mengapa virus corona mempengaruhi orang secara berbeda, dan beberapa ada yang lebih parah daripada yang lain," kata Paz.

Namun, Dr. Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, percaya bahwa gejala ada hubungannya dengan bagaimana virus corona masuk dan bergerak ke dalam tubuh orang yang terinfeksi.

"Setiap orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang unik, dan akibatnya, beberapa orang akan mengalami reaksi yang agresif terhadap COVID-19, sementara yang lain biasa saja," kata Desai.

"Gejala umumnya timbul sesuai di mana virus berada di dalam tubuh."'

Baca: Kronologi Tenaga Medis Diduga Dianiaya Keluarga Pasien Covid-19

Bagaimana virus COVID-19 bergerak di dalam tubuh manusia?

Masih dilansir Business Insider, Desai mengatakan virus corona yang pertama kali mengenai hidung dan belakang tenggorokan, menyebabkan gejala-gejala seperti flu biasa, termasuk hidung tersumbat, pilek, dan sakit tenggorkan.

Di tahap itu, beberapa pasien akan kehilangan indra penciuman dan indra perasa.

Selanjutnya, kata Desai, virus yang berpindah ke paru-paru, kemungkinan menyebabkan sesak napas, batuk, dan nyeri dada.

Virus kemudian bisa pindah ke aliran darah, di mana demam, berkeringat saat malam, rasa tidak nyaman, dan kelelahan bisa terjadi.

"Itu berarti bahwa beberapa orang mungkin hanya mendapatkan gejala terlokalisasi ke satu wilayah sedangkan yang lain mungkin mendapatkan gejala di semua wilayah," kata Desai.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Daryono/Tiara Shelavie) (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan