Virus Corona
Respons Doni Monardo Sikapi Lonjakan Kasus Baru Positif Covid-19 di Sejumlah Daerah
Doni Monardo mengingatkan pemerintah daerah agar kembali melakukan pengetatan bila ditemukan adanya lonjakan kasus virus corona.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan pemerintah daerah yang melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat agar melakukan pengetatan kembali bila ditemukan adanya lonjakan kasus virus corona.
Hal tersebut menurut Doni Monardo sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan Doni Monardo tersebut merespon adanya kenaikan kasus di sejumlah wilayah, salah satunya Jawa Barat.
"Pak Presiden mengatakan ada pelonggaran tapi begitu ada kasus langsung segera dikunci, segera diketatkan kembali," kata Doni Monardo di Kalimantan Tengah, Kamis, (9/7/2020).
Baca: Angka Kasus Baru Positif Covid-19 Melonjak, Doni Monardo: Konsekuensi Semakin Banyaknya Pemeriksaan
Karena itu, dalam manajemen krisis sangat penting ketegasan seorang pemimpin daerah.
"Begitu ada kasus melonjak, otomatis diketatkan, dibatasi kembali. Kenapa seperti itu? karena tidak semua daerah memiliki variasi yang sama. Ada yang tingkat kedisiplinannya tinggi, ada yang rendah," katanya.
Terutama menurut Doni terkait dengan penerapan protokol kesehatan.
Baca: 1.262 Kasus Positif Covid-19 di Jabar Berasal Dari Klaster Secapa TNI AD Bandung, Kini Diisolasi
Mulai dari menggunakan masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Karena itu, pemerintah daerah harus terus mensosialisasikan protokol kesehatan tersebut.
"Kalau paham seperti ini, satu sisi memahami protokol kesehatan. sisi lain bagaiman meningkatkan imunitas tubuh dengan cara olahraga teratur, istirahat cukup, tidak boleh panik, hati riang gembira, konsumsi makanan bergizi. Kalau kita patuhi protokol kesehatan dan imunitas kita tinggi, insya allah jika terpapar, kita tidak terinfeksi," katanya.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.
"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Baca: Viral Penjual Gorengan Cantik, Bantu Orangtua hingga Isi Waktu Luang setelah Di-PHK Akibat Corona