Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Partikel Aerosol Covid-19 Menyebar di Udara Mirip Asap Rokok, Efektifkah Pakai Masker Kain?

Ilmuwan membeberkan hasil penelitian partikel Aerosol Covid-19 seperti asap rokok. Efektifkah masker kain menangkalnya?

TRIBUN/HO
Petugas Bank DKI membagikan 2200 masker kain bagi kepada penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta di stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat dalam rangka program Corporate Social Responsibility sekaligus perayaan Hari Ulang Tahun DKI Jakarta Ke-493 (22/06/2020). Pembagian masker yang berlangsung sejak pagi hari ini merupakan bentuk kepedulian serta semangat dari Bank DKI dalam mendukung Kota DKI Jakarta agar mampu menjadi kota yang sehat, aman dan produktif setelah melewati masa pandemi Covid-19. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM - Ada kabar terbaru tentang penyebaran Virus Corona. Ilmuwan membeberkan hasil penelitian partikel Aerosol Covid-19 seperti asap rokok. Efektifkah masker kain menangkalnya?

Ratusan ilmuwan dari berbagai negara menemukan bukti virus corona menyebar di udara dan mendesak Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) untuk merevisi rekomendasinya.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (6/7/2020) sebelumnya, WHO telah sejak lama beranggapan bahwa virus SARS-CoV-2, hanya menyebar lewat droplet atau percikan pernapasan yang keluar saat seseorang batuk atau bersin.

Namun, bukti adanya partikel virus yang lebih kecil yang ada di udara dapat menginfeksi manusia telah diungkapkan para ilmuwan dalam surat terbukanya kepada WHO.

Sebanyak 239 ilmuwan yang menulis surat terbuka kepada WHO, CDC Amerika Serikat dan lembaga kesehatan lainnya, mendesak perubahan pada panduan publik tentang penyebaran virus SARS-CoV-2.

Baca: Virus Corona Menulari Petinggi Unhas, Ketua Satgas Covid-19, Wakil Dekan FK dan Dekan FKG Positif

Baca: Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Pondok Modern Gontor 2 Bertambah, Kini Ada Enam Santri

Sebelumnya, pedoman WHO yang fokus pada beberapa protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, menjaga jarak sosial (physical distancing) dan tindakan pencegahan terhadap droplet dengan penggunaan masker.

Surat terbuka dari para ilmuwan dunia kepada WHO telah diterbitkan pada Senin lalu di jurnal Clinical Infectious Diseases.

asap rokok
asap rokok (net)

Aerosol berperilaku seperti asap rokok

Para ilmuwan mengatakan lembaga-lembaga kesehatan dianggap masih abai pada tetesen kecil virus yang menyembur dari mulut kita, menjadi aerosol dan melayang di udara, yang kemungkinan menjadi cara penularan Covid-19.

"Mereka tidak ingin berbicara tentang penularan melalui udara, karena itu akan membuat orang takut," kata Donald Milton, profesor keseharan lingkungan di University of Maryland seperti diwartakan CNN, Rabu (8/7/2020).

Sebuah studi yang dipublikasikan pertengahan Maret lalu menemukan virus corona baru dapat bertahan dalam tetesan pernapasan mikroskopis berdiameter sekitar 2,5 mikron, bahkan lebih kecil dan bisa bertahan hingga 3 jam.

Sementara itu, peneliti Harvard, Allen dan Linsey Marr, profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech menerbitkan makalah yang mengungkap peran partikel udara yang lebih kecil dalam penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Mereka mengatakan tidak mungkin bagi seseorang untuk melepaskan tetesan besar (> 5 mikron) tanpa melepaskan yang lebih kecil.

Baca: Ingatkan untuk Kenakan Masker, Karyawan McDonalds Ini Diserang Pengunjung

Baca: Cara Memakai Masker Kain yang Benar, Ternyata Hanya Boleh Digunakan Maksimal 4 Jam

Marr menemukan virus flu bisa melayang di udara dalam tetesan mikroskopis selama satu jam atau lebih, untuk menjelaskannya dia menggunakan rokok untuk menunjukkan bagaimana virus menyebar.

"Partikel mikroskopis kecil yang disebut aerosol berperilaku seperti asap rokok. Jadi mereka akan lebih terkonsentrasi lebih dekar dengan perokok yang mungkin terinfeksi. Ketika Anda semakin jauh, maka paparannya akkan jauh lebih sedikit," jelas Marr.

Panitia dan peserta menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Intitut Teknologi Bandung (ITB) 2020, di SMAN 5, Jalan Belitung, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020). Ujian masuk perguruan tinggi negeri ITB di saat pandemi Covid-19 ini, setiap peserta wajib mengenakan masker medis, masuk ke tempat ujian diperiksa suhu tubuh dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer, masuk ke ruang ujian jaga jarak aman (physical distancing) dan harus membersihkan tangan dengan hand sanitizer, serta jarak tempat duduk peserta di ruang ujian diatur lebih renggang. Sementara setiap panitia mengenakan masker medis, face shield (pelindung wajah), dan sarung tangan. Pelaksanaan UTBK SBMPTN ITB gelombang pertama pada 5-14 Juli 2020 dan dilanjut gelombang kedua pada 20-29 Juli 2020. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Panitia dan peserta menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Intitut Teknologi Bandung (ITB) 2020, di SMAN 5, Jalan Belitung, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020). Ujian masuk perguruan tinggi negeri ITB di saat pandemi Covid-19 ini, setiap peserta wajib mengenakan masker medis, masuk ke tempat ujian diperiksa suhu tubuh dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer, masuk ke ruang ujian jaga jarak aman (physical distancing) dan harus membersihkan tangan dengan hand sanitizer, serta jarak tempat duduk peserta di ruang ujian diatur lebih renggang. Sementara setiap panitia mengenakan masker medis, face shield (pelindung wajah), dan sarung tangan. Pelaksanaan UTBK SBMPTN ITB gelombang pertama pada 5-14 Juli 2020 dan dilanjut gelombang kedua pada 20-29 Juli 2020. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)
Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved