Virus Corona
Cerita Doni Monardo Berkantor dan Rapat di Rest Area KM 360
Bersama jajarannya, Doni memilih untuk ‘berkantor’ sejenak di sebuah ruangan kaca di samping kiri Rumah Makan tadi.
Rupanya, salah satu alasan kenapa Letjen Doni lebih memilih kembali ke markas Gugus Tugas Nasional di Graha BNPB Jakarta melalui jalur darat tak lain juga untuk menghadiri rapat secara virtual membahas perihal penanganan COVID-19 bersama para menteri dan Panglima TNI tadi.
Sembilan jam sebelumnya, Letjen Doni Monardo mendampingi Presiden RI Joko Widodo saat memimpin rapat koordinasi dan penanganan COVID-19 bersama bupati dan wali kota se-Provinsi Jawa Tengah di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jawa Tengah, Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang.
Untuk diketahui, Letjen Doni menuju Semarang bersama rombongan RI 1 dengan pesawat kepresidenan Boeing Bussiness Jet (BJJ) dari Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta menuju Lanud Ahmad Yani Semarang pada Selasa (30/6/2020) pagi.
Namun ikhwal kepulangannya,
Doni memilih kembali menuju ke Jakarta melalui jalur darat pada hari yang sama.
Dalam upaya memerangi COVID-19, sejak awal Letjen Doni memang totalitas dan mengedepankan profesionalisme. Seperti rapat di kantor dadakan di rest area,
Doni tak mau ketinggalan barang semenit saja mengikuti tiap-tiap materi pembahasan yang disampaikan dalam rapat tersebut.
Perihal Letjen Doni yang berkantor secara dadakan di rest area juga bukan menjadi soal baginya.
Justru hal itu menjadi implementasi dari tugas seorang pejuang dan panglima perang dengan semangat 55.
“Sudah, tidak apa-apa. Di sini saja” katanya sembari menyiapkan materi.
Semenjak Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Ketua Gugus Tugas Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 7 tahun 2020, Doni bahkan tak pulang ke rumah, melainkan menjadikan kantor di Graha BNPB menjadi rumahnya.
Terlepas apa yang sedang dipikul dipundaknya sebagai panglima perang melawan COVID-19, Doni selalu meminta agar seluruh komponen dapat bersama-sama berjuang melawan penyebaran virus SARS-CoV-2.
Dalam hal ini, penanganan bencana katogori non-alam pandemi COVID-19 tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah saja, melainkan juga perlu kolaborasi dari unsur yang lainnya seperti dunia usaha, komunitas, media massa dan utamanya adalah masyarakat.
Sebagaimana yang diketahui bahwa pandemi COVID-19 tidak hanya menyerang aspek kesehatan saja, melainkan juga menggerus roda perekonomian.
Oleh sebab itu, pemerintah selalu berusaha agar penanganan COVID-19 dan stabiitas ekonomi dapat berjalan beriringan dengan mengutamakan aspek kesehatan.