Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Presiden Perintahkan TNI Sinergikan RS Rujukan dan RS Darurat di Jatim Tangani Covid-19 

Jatim merupakan satu dari tiga provinsi di luar DKI yang menjadi perhatian presiden karena lonjakan kasus Covid-19.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
Agus Suparto
Presiden Jokowi di Jawa Timur 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II, Marsekal Muda Imran Baidirus untuk membantu penanggulangan Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) terutama dalam manajemen Rumah Sakit (RS) Darurat.

Untuk diketahui Jatim merupakan satu dari tiga provinsi di luar DKI yang menjadi perhatian presiden karena lonjakan kasus Covid-19

Selain Jatim dua provinsi lainnya yakni Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. 

"Saya sudah meminta kepada Pangkogabwilhan 2 untuk membantu secara penuh terutama dalam menangani langsung RS darurat," ujar Presiden saat meninjau Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Gedung Grahadi,  Surabaya, Kamis, (25/6/2020).

Baca: Di Hadapan Jokowi, Gugus Tugas Sebut Kasus Sembuh Covid-19 di Jatim Meningkat 31,53 Persen

Baca: Angka Positif Jatim Tinggi, Presiden: Hati-hati, Terbanyak di Indonesia 

Presiden meminta Imran untuk mensinergikan RS rujukan dengan RS Darurat. Memilah pasien mana  yang harus dibawa ke RS rujukan dan pasien yang harus dibawa ke RS Darurat.

"Dipilahkan mana (pasien) yang (kondisinya)berat, mana yang ringan, penempatannya di RS yang mana sehingga semuanya tidak masuk ke dalam satu titik dan tidak dipisah-pisahkan dan tidak menumpuk pasien itu di satu RS sementara yang lain masih banyak yang kosong," katanya.

Selain itu, Presiden meminta agar Gugus Tugas Daerah Jatim bersama Pemerintah Daerah terus melakukan pelacakan serta tes secara masif untuk mendeteksi Covid-19.

Penanggulangan Covid-19 tersebut harus dilakukan secara terintegrasi antara daerah di Jatim terutama di wilayah Surabaya Raya (Surabaya, Gresik, Sidoarjo).

"Saya ikuti terus berkaitan tes masif pelacakan yang agresif, mengisolasi mentreatment secara ketat. Saya kira sudah dilakukan. Ini agar diteruskan dengan jumlah yang lebih banyak," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved