Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Beri Jatim Waktu 2 Minggu Turunkan Kasus Corona, Penerapan New Normal Diminta Tak Grusa-grusu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Jawa Timur menurunkan laju penularan virus corona (Covid-19) dalam waktu dua minggu.

Editor: bunga pradipta p
Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo meninjau Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis, (25/6/2020) 

Sementara itu Jokowi juga menyinggung soal penerapan new normal di Jawa Timur.

Jokowi menyebut new normal bisa diberlakukan bila kasus virus corona dapat dikendalikan.

Itu pun harus dengan memperhatikan step by step.

Dilansir Tribun Jatim, Jokowi menyebut harus ada pra-pengondisian yang baik dan timing juga harus ditentukan.

Khususnya terkait kabupaten mana dulu dan kota mana dulu yang akan dibuka.

“Prioritas sektor juga harus diperhatikan. Sektor mana dulu yang harus dibuka lebih dulu, yang menjadi prioritas, bukan harus semuanya langsung dibuka. Sehingga gas dan remnya ini harus pas betul,” pesan Jokowi.

Baca: Minta Pemerintah Hati-hati Terapkan New Normal, Partai Gelora: Perlu Edukasi Masif ke Warga

Baca: Kapolsek di Rembang Meninggal Terpapar Covid-19, Kapolda Jateng Minta Masyarakat Tidak Panik

Jokowi menyebut sektor yang memiliki risiko rendah harus didahulukan untuk dibuka kembali.

Kemudian disusul sektor yang memiliki risiko sedang dan juga risiko tinggi.

Jokowi menyebut akan mengikuti perkembangan dan melihat data-data yang ada di Jawa Timur.

Menurut Jokowi, dalam waktu dua minggu ini ia berharap akan ada penurunan kasus yang signifikan baik dari R0, trasmission rate sehingga Jawa Timur bisa segera masuk ke tatanan normal baru dan masyarakat bisa beraktivitas kembali. 

“Saya titip agar koordinasi antar managemen betul-betul dilakukan sehingga hari ini saya sudah meminta pangkogabwilhan untuk membantu secara penuh terutama dalam menyinergikan menangani langsung RS Darurat dan mensinergikan dengan rumah sakit rumah sakit rujukan,” kata Jokowi.

Terutama dalam memisahkan para pasien yang berat sangat berat dan ringan.

Hal ini ditujukan agar tidak terjdi penumpukan pasien di satu lokasi rumah sakit.

Kemudian, juga terkait tes masif tracing yang agresif dan isolasi ketat dan treatmen yang tepat di Jatim dikatakan Presiden Jokowi semua dalam pantauan pemerintah pusat.

Ia meminta agar proses ini terus dilanjutkan dan diperbanyak.

(Tribunnews.com/Wahyu GP) (Tribunjatim.com/Fatimatuz Zahroh) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved