Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Corona di Jatim: Terpaut 55 Kasus dari DKI Jakarta hingga Jokowi Minta Bantuan Pangkogabwilhan II

Saat ini, kasus corona di wilayah DKI Jakarta ada sebanyak 10.600 kasus, selisih 55 kasus dari Jawa Timur yang tercatat ada 10.545 kasus.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Presiden Joko Widodo meninjau Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis, (25/6/2020) 

"Saya minta dalam waktu 2 minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi, dari semua unit organisasi yang kita miliki," kata Presiden dalam kunjungannya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020) seperti dikutip laman Setkab.go.id.

Jokowi juga menginginkan adanya kerja sama dan sinergi antarmanajemen untuk menurunkan kasus ini.

Jokowi juga menyinggung wilayah Surabaya Raya, yakni Surabaya, Gresik dan Sidorajo yang menjadi wilayah dengan kasus tinggi di Jawa Timur.

"Ini adalah wilayah aglomerasi yang harus dijaga terlebih dahulu, dikendalikan terlebih dahulu."

"Enggak bisa Surabaya sendiri, enggak bisa."

"Gresik harus dalam satu manajemen, Sidoarjo harus dalam satu manajemen, dan kota/kabupaten yang lain," jelas Presiden.

Baca: Dari Surabaya, Presiden Jokowi Langsung ke Banyuwangi

Minta Bantuan Pangkogabwilhan II

Presiden juga meminta bantuan kepada Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II untuk mendukung langkah pemerintah dalam menurunkan kasus.

Pangkogabwilhan II ditugaskan untuk menangani langsung rumah sakit darurat dan menyinergikan dengan rumah sakit rujukan yang ada.

"Dipilahkan mana yang berat, mana yang ringan, penempatannya di rumah sakit yang mana sehingga semuanya tidak masuk ke dalam satu titik dan tidak dipisah-pisahkan, dan tidak menumpuk pasien itu di satu rumah sakit sementara yang lain masih banyak yang kosong," terang Presiden.

Berkaitan dengan tes cepat, Jokowi meminta jumlah pengetesan terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkesinambungan dan ketat.

"Tes masif, pelacakan yang agresif, mengisolasi, men-treatment secara ketat, saya kira sudah dilakukan. Ini agar diteruskan dengan jumlah yang lebih banyak," jelasnya.

Baca: Jokowi Ingatkan Pentingnya Seimbangkan Gas dan Rem dalam Manajemen Krisis Covid-19 di Indonesia

New Normal

Terkait New Normal, Jokowi menyebut new normal bisa diberlakukan bila kasus virus corona dapat dikendalikan.

Itu pun harus dengan memperhatikan tahapan-tahapan yang diprakonsikan terlebih dahulu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved