Virus Corona
Sandiaga: Belakangan New Normal Salah Dipahami, Seakan Normal-normal Saja
Sandiaga Solahudin Uno mengatakan masih banyak masyarakat yang belum paham dengan penerapan kenormalan baru atau new normal.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Sandiaga Solahudin Uno mengatakan masih banyak masyarakat yang belum paham dengan penerapan kenormalan baru atau new normal.
Bahkan, Sandiaga mendapatkan ada warga yang beranggapan bahwa kenormalan baru adalah normal seperti sebelum adanya pamdemi virus corona atau Covid-19.
Hal itu disampaikan Sandiaga dalam webinar bertajuk Sinergi Gerak Masyarakat Menghadapi Dampak Adaptasi Kebiasaan Baru melalui virtual, Selasa (23/6/2020).
"Belakangan ini tapi new normal salah dipahami. Saya barusan turun dari Kelurahan Kramat Jati. Dan new normal ini ditangkap seakan normal-normal saja gitu," kata Sandiaga.
Baca: Update Corona Global, 23 Juni 2020 Malam: Total 9,2 Juta, Arab Saudi Catat 161.005 Kasus Infeksi
Menurut Sandiaga, hal tersebut harus segera diluruskan.
Alasannya, dikhawatirkan tingkat kewaspadaan masyarakat menurun karena ketidakpahaman soal protokol kesehatan saat kenormalan baru.
"Kita perlu luruskan bersama. Jangan sampai ada lonjakan penularan akibat melonggarnya kewaspadaan," ucap Sandiaga.
Baca: Sandiaga Sebut Keluarga dan UMKM Harus Jadi Prioritas Utama Untuk Benahi Ekonomi Akibat Covid-19
Untuk itu, ia mengatakan pentingnya sosialisasi yang masif kepada masyarakat terkait penerapan kenormalan baru ini.
Sehingga, masyarakat paham dan menjalankan protokol kesehatan dengan benar.
"Kita harus yakin bahwa kebiasaan baru ini mulanya hanya jargon untuk pola hidup baru, tapi lama-lama akan jadi satu landasan kehidupan baru," jelasnya.
Pemerintah Ingin Protokol Kesehatan Menjadi Sebuah Kebiasaan di Masyarakat
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkap sejumlah protokol kesehatan yang wajib diterapkan masyarakat.
Achmad Yurianto menilai masyarakat harus menjadikan penerapan protokol kesehatan sebagai sebuah kebiasaan di era kenormalan baru atau new normal.
"Kebiasaan-kebiasaan inilah yang harus kita internalisasikan ke seluruh masyarakat," ucap Achmad Yurianto dalam diskusi webinar Sejajar, Selasa (23/6/2020).