Virus Corona
Kasus Baru Positif Covid-19 Meningkat, Donald Trump Pastikan Amerika Tidak Akan Lockdown Lagi
Donald Trump memastikan negaranya tidak akan menutup bisnis lagi seiring meningkatnya kasus baru positif virus corona atau Covid-19 di beberapa negara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memastikan negaranya tidak akan menutup bisnis lagi seiring meningkatnya kasus baru positif virus corona atau Covid-19 di beberapa negara.
"Kami tidak akan menutup negara ini lagi. Kami tidak perlu melakukan itu," kata Donald Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News, seperti dilansir Reuters, Kamis (18/6/2020).
Komentar Donald Trump datang setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan hal senada.
Di tempat terpisah, New York Times melaporkan wakil President Mike Pence mendorong para Gubernur untuk mengulangi klaim pemerintah bahwa peningkatan tes menjadi penyebab lonjakan jumlah kasus.
Baca: Kedisiplinan Warga Terapkan Protokol Kesehatan Kunci New Normal
Analisis New York Times menemukan setidaknya di 14 negara kasus positif Covid-19 melebihi jumlah rata-rata tes yang diberikan.
Restoran, pusat kebugaran, sekolah, dan lokasi lain ditutup pada bulan Maret lalu ketika pandemi Covid-19 menerjang.
Baca: Heboh Celotehan Gus Dur Dikutip, Fadli Zon Justru Beri Pujian Kepemimpinan Era SBY: Lebih Demokratis
Sejauh ini tercatat virua corona menjangkit 2.160.000 warga Amerika dan menewaskan hampir 118.000 orang
Jutaan warga Amerika juga kini menjadi menganggur akibat dari pandemi.(Reuters/Fox News)
Update Corona Global, 18 Juni 2020 Siang: Tembus 8,4 Juta Jiwa, Ini 20 Negara dengan Kasus Tertinggi
Berikut update data korban virus corona atau Covid-19 yang tersebar di seluruh dunia hingga Kamis (18/6/2020) pukul 12.30 WIB.
Virus corona kini telah menjangkiti setidaknya 8.406.083 orang di dunia.
Pasien yang dinyatakan meninggal sebanyak 451.387 orang sedangkan 4.415.833 pasien dinyatakan sembuh.
Meski virus corona tercatat pertama kali di Wuhan, China, tapi kini Amerika Serikat-lah yang memiliki jumlah kasus infeksi terbanyak di dunia.
Hingga Kamis (18/6/2020) pukul 12.30 WIB, menurut data dari worldometers, total pasien corona di Amerika Serikat berjumlah 2.234.471 kasus.