Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Update Corona, 7 Juni 2020, di Indonesia: Jumlah Kasus Covid-19 Per Provinsi

Berikut jumlah sebaran kasus Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia. DKI Jakarta masih tertinggi disusul Jawa Timur.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia masih bertambah.

Hingga Minggu (7/6/2020) hari ini, total ada 31.186 kasus Covid-19 terkonfirmasi.

Dari jumlah tersebut ada 18.837 pasien yang masih dirawat dan 10.498 pasien sudah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 di Indonesia berjumlah 1.851 orang.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga hari ini berjumlah 40.370 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 14.197.

Berikut jumlah kasus Covid-19 per provinsi di Indonesia dilansir situs resmi pemerintah untuk penanganan Covid-19:

DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 7,870 (25.8%)

JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 5,835 (19.1%)

JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 2,376 (7.8%)

SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 1,840 (6.0%)

JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 1,564 (5.1%)

KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 1,247 (4.1%)

Covid-19
Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca: Fase New Normal, Kemenhub Siapkan Sistem Transportasi Berkonsep Higienis dan Humanis

SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 1,104 (3.6%)

BANTEN
Jumlah Kasus : 1,025 (3.4%)

PAPUA
Jumlah Kasus : 1,005 (3.3%)

NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus : 798 (2.6%)

SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus : 618 (2.0%)

SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 605 (2.0%)

BALI
Jumlah Kasus : 557 (1.8%)

KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus : 496 (1.6%)

SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus : 470 (1.5%)

KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus : 327 (1.1%)

MALUKU
Jumlah Kasus : 261 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus : 257 (0.8%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus : 242 (0.8%)

KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus : 227 (0.7%)

KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus : 210 (0.7%)

MALUKU UTARA
Jumlah Kasus : 185 (0.6%)

PAPUA BARAT
Jumlah Kasus : 178 (0.6%)

KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 168 (0.6%)

LAMPUNG
Jumlah Kasus : 143 (0.5%)

SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 139 (0.5%)

GORONTALO
Jumlah Kasus : 126 (0.4%)

RIAU
Jumlah Kasus : 118 (0.4%)

JAMBI
Jumlah Kasus : 103 (0.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 98 (0.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 97 (0.3%)

BENGKULU
Jumlah Kasus : 92 (0.3%)

SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 92 (0.3%)

ACEH
Jumlah Kasus : 20 (0.1%) 

Covid-19
Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca: New Normal di Pasar Tradisional Sulit karena Keterbatasan Lahan, Ini Kata Asosiasi

Apapun Zonasi Warna Wilayah, Patuhi Protokol Kesehatan

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di manapun ia berada.

Menurut Yuri, selama vaksin belum ditemukan, hanya itulah yang dapat dilakukan agar terhindar dari penularan Covid-19.

Ia pun berhadap kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan bisa menjadi kesadaran yang dilakukan secara kolektif oleh masyarakat dengan berbasis keluarga.

Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (4/6/2020).

"Mematuhi protokol kesehatan tidak harus menunggu wilayah domisili kita menjadi zona kuning, tidak harus menunggu wilayah zona kita menjadi oranye, dan tidak perlu menunggu wilayah kita menjadi zona merah."

"Sejak sekarang, di manapun kita berada, apapun zonasi warna wilayah tinggal kita, patuhi protokol kesehatan," kata Yuri, Kamis sore.

"Hanya ini yang bisa kita lakukan kalau ingin selamat dari tertular Covid-19. Kami berharap kesadaran ini menjadi kesadaran kolektif yang tentunya harus berbasis pada keluarga," sambungnya.

Yuri pun kembali mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mengenakan masker saat keluar rumah sebagai bentuk kesadarannya.

Begitu pula dengan kepatuhan menjaga jarak hingga mencuci tangan, Yuri berharap masyarakat menerapkannya bukan sekadar karena diperintah atau diawasi.

"Jadi, gunakan masker bukan karena diperintah, mencuci tangan bukan karena diawasi, menjaga jarak bukan karena memang diperintah."

"Jadikan ini sebuah kesadaran kita tanpa diperintah, tanpa diawasi, karena ini kebutuhan bagi kita untuk tetap sehat.:

"Kalau kita sehat, keluarga kita juga sehat," kata Yuri.

(Tribunnews.com/Mohay/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved