Virus Corona
Fase New Normal, Kemenhub Siapkan Sistem Transportasi Berkonsep Higienis dan Humanis
Budi Karya Sumadi, mengatakan dalam menghadapi new normal aspek kesehatan menjadi yang utama meskipun aspek eknomoi juga harus diperhatikan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapai fase new normal atau tatanan kehidupan baru, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sistem transportasi dengan konsep higienis dan humanis.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengatakan dalam menghadapi new normal aspek kesehatan menjadi yang utama meskipun aspek eknomoi juga harus diperhatikan.
"Untuk itu kita harus membangun transportasi yang lebih higienis, humanis, dan tentunya less contact, yang memberikan solusi dan manfaat bagi rakyat banyak," kata Menhub Budi.
Menhub Budi menjelaskan, transportasi publik yang dahulu menjadi moda dan sarana berkumpul dan berkegiatan saat ini harus berubah, dengan mengutamakan aspek kesehatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19.
"Para pengguna dan penyelenggara transportasi perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru, dalam bentuk prosedur atau protokol baru yang berbasis pada kesehatan dan kebersihan serta physical distancing," ucap Menhub Budi.
Adaptasi baru dalam menggunakan transportasi publik, menurut Menhub Budi, seperti memakai masker dan menjaga jarak aman yang nantinya akan menjadi hal yang biasa.
Ini juga menjadi budaya baru dalam bertransportasi. Ia juga menyebutkan, adaptasi kebiasaan baru memiliki dua keuntungan.
Baca: Lionel Messi Sudah Kangen Berat Ingin Merumput lagi di Stadion Camp Nou
Baca: Selama Ini Tak Pernah Turut Campur, Tamara Bleszynski Tiba-tiba Bagikan Potret KD hingga Ungkap Ini
"Pertama protokol kesehatan akan menjaga Indonesia dari ancaman pandemi, dan kedua dapat mendukung keberlangsungan negara dari berbagai sisi dan mencegah berbagai masalah baru, seperti krisis fiskal, ketahanan pangan, dan gangguan sistem pendidikan," kata Menhub Budi.
Maka dari itu, Menhub Budi mengungkapkan, perlu adanya kolaborasi dan saling dukung dari para pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan dunia industri, perguruan tinggi, maupun organisasi masyarakat dala menghadapi pandemi di sektro transportasi publik.
"Tantangan itu harus kita hadapi bersama sesuai prinsip berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing yang sesuai dalam tradisi kegotongroyongan kita," ujar Menhub Budi.