Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Warga Surabaya Apresiasi Rapid Test Massal BIN Sasar Zona Merah Covid-19

Kepala BIN daerah (Kabinda) Jawa Timur, Brigjen TNI M Syafei mengatakan rapid test dan swab test yang dilakukan BIN telah menyisir 13 titik di wilayah

Penulis: Adi Suhendi
istimewa
Badan Intelijen Negara (BIN) terus menyasar zona merah di Surabaya, Jawa Timur, dengan menggelar rapid test massal Covid-19. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) terus menyasar zona merah di Surabaya, Jawa Timur, dengan menggelar rapid test massal Covid-19.

Pada hari kedelapan, BIN menggelar rapid test di 2 titik di Surabaya.

Lokasi pertama di Parkiran Bis Wisata Religi Sunan Ampel, kemudian lokasi kedua di Terminal Keputih, Jalan Keputih, Tegal, Surabaya.

Kepala BIN daerah (Kabinda) Jawa Timur, Brigjen TNI M Syafei mengatakan rapid test dan swab test yang dilakukan BIN telah menyisir 13 titik di wilayah Surabaya.

Baca: Fakta Seorang Ibu, Janin dan 2 Orangtuanya Meninggal Diduga Terpapar Virus Corona di Surabaya

Ia berharapkan dengan masifnya penyelenggaraan rapid test ini dapat mencegah penularan Covid-19.

"Hari ini kita melaksanakan kegiatan rapid test di surabaya ini untuk yang ke-13 kali nya dalam 8 hari. Harapan kita ini supaya untuk mencegah penularan Covid-19," ucap Brigjen TNI M Syafei di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/6/2020) dalam keterangan yang diterima.

Baca: Corona Mulai Reda, Ini Sejumlah Negara di Dunia yang Akan Buka Pariwisatanya, Termasuk Indonesia

Rangkaian rapid test massal yang digelar di wilayah Jawa Timur merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

Syafei mengatakan kegiatan rapid test akan terus berlangsung di ibukota Jawa Timur sampai tanggal 10 Juni 2020.

Sebab, Surabaya menjadi wilayah episentrum tertinggi kasus positif Covid-19 di Jawa Timur. 

Baca: Update Corona, 5 Juni 2020, di Indonesia: 10 Provinsi dengan Jumlah Kasus Covid-19 Tertinggi

"Kita masih akan melaksanakan sampai tanggal 10. Setiap hari 2 titik. Setiap hari berpindah tempat di dua titik," katanya.

Titik digelarnya rapid test di Surabaya merupakan daerah-daerah dengan tingkat kasus Covid-19 tinggi.

"Kita prioritaskan di daerah yang ada kluster-kluster yang bisa membuat menyebar menjangkiti masyarakat sekitarnya lebih banyak, dengan harapan kegiatan ini bisa mengetahui siapa-siapa yang terpapar kemudian kita lokalisir," katanya.

Seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Semampir di wilayah Wisata Sunan Ampel Surabaya, Tono, mengucapkan terima kasih kepada BIN yang telah menyelenggarakan Rapid Test Covid-19 massal di wilayahnya secara gratis.

Menurutnya, dengan digelarnya Rapid Test ini, masyarakat dapat mengetahui secara pasti kondisi masing-masing.

"Manfaat saya rasa sangat besar sekali, karena sebenarnya masyarakat juga ingin tahu bagaimana sih kondisi sesungguhnya," ucapnya.

"Saya mewakili masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada jajaran BIN yang sangat peduli khususnya di wilayah kami di Semampir dengan menurunkan timnya sehingga banyak masyarakat yang diperiksa secara gratis karena ini pemeriksaan gratis yang dilaksanakan oleh BIN," sambung dia.

Tono punya harapan agar pelaksanaan rapid test massal di wilayahnya bisa lebih lama, sehingga masyarakat yang mengikuti rapid test ini pun bisa lebih banyak.

Dengan begitu, masyarakat akan lebih tahu untuk mencegah penularan Covid-19

"Harapan saya waktu yang terbatas, mohon kalau bisa dari pihak BIN dapat menambahkan waktu lagi agar permasalahan Surabaya ini bisa cepat terselesaikan, sehingga wabah ini segera berakhir," katanya.

Head of Medical Intelligence, Dr Sri Wulandari, seorang dokter yang menangani rapid Covid-19 yang digelar BIN di Surabaya mengatakan di lokasi pertama rapid test di Parkiran Bis Wisata Sunan Ampel 824 orang mengikuti rapid test.

Dari total tersebut hasilnya 117 orang reaktif. 

"Sedangkan untuk yang mengikuti swab jumlahnya 131 orang (tambahan 14 orang dari Puskesmas dan RS Paru)," ucap Wulan.

Selain itu, di lokasi kedua rapid test di Terminal Keputih, Jalan Keputih Surabaya, BIN telah melakukan rapid test terhadap 739 orang.

Dari jumlah itu hasilnya 62 orang reaktif. Di lokasi ini tidak ada tambahan rujukan pasien yang mengikuti swab test. 

Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim.

Satgas lawan Covid-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium COVID-19, ambulance dan peralatan pendukung lainnya di kota Surabaya dan sekitarnya.

Mobil Laboratorium ini, merupakan satu dari lima mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.

Dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 1.000-3.000 alat rapid test beserta 2 mobil lab untuk test PCR atau swab test setiap harinya.

Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) Covid-19.

Mobile Lab dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil Swab Test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.

 Sebelumnya, BIN telah menggelar rapid test masal Covid-19 di sejumlah titik di Surabaya.

Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk ibu kota Jawa Timur ini guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved