Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Surabaya Jadi Zona Hitam Covid-19, Jawa Timur Kembali Catatkan Kasus Baru Tertinggi

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dirilis di akun twitter BNPB pada Rabu sore, Jawa Timur melaporkan kasus baru sebanyak 183.

Penulis: Daryono
infocovid19.jatimprov.go.id
Peta Covid-19 Surabaya menjadi hitam di laman infocovid19.jatimprov.go.id 

Menurutnya, tidak ada indikator ilmiah tentang pelabelan zona hitam untuk Kota Surabaya.

"Pertanyaan saya, Jakarta yang angkanya di atas Surabaya, ada enggak warnanya hitam? Itu pertanyaan saya, ini yang tadi didiskusikan," kata Fikser dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

Ratusan warga mengikuti rapid test dan swab test Covid-19 massal gratis yang digelar Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) RI, di halaman Gedung Siola, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020). Mereka yang mengikuti tes Covid-19 tersebut merupakan warga yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak hanya orang dewasa, namun juga anak kecil dan lansia turut menjadi peserta. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Ratusan warga mengikuti rapid test dan swab test Covid-19 massal gratis yang digelar Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) RI, di halaman Gedung Siola, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020).  (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Fikser mengingatkan, pemberian warna tak bisa dilakukan sesuka hati. Hal itu harus berdasarkan landasan keilmuan yang pasti.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur pun diminta menjelaskan makna warna dalam peta penyebaran Covid-19 tersebut.

Fikser menyebut DKI Jakarta saja tak memasang warna hitam, namun masih warna merah dalam peta penyebaran Covid-19 mereka.

"Ini yang bikin kita jadi bertanya, kenapa Surabaya dikasih itu (warna hitam). Seharusnya dikasih alasan-alasan di Provinsi Jatim," ujar dia.

Fikser menyayangkan penetapan warna hitam dalam peta penyebaran Covid-19.

Padahal, Pemkot Surabaya terus bekerja untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kita ini bekerja dan kerja kita ini betul-betul bisa dilihat. Jadi kalau kita sih, kita menyayangkan warna hitam itu karena secara keilmuan tidak dijelaskan," kata dia.

Fikser mengaku tak tahu alasan Pemprov Jatim memberikan warna tersebut.

"Kan yang kasih warna ini Pemprov Jatim, kalau ditanyakan ke kami, kami enggak bisa ngomong, karena bukan kami yang bikin. Mereka yang menentukan," jelas Fikser.

Baca: 7 Kasus Corona di Klub Barcelona, Pihak Liga Spanyol Turun Tangan

Dia pun bertanya warna apa yang akan diberikan Pemprov Jatim kepada Surabaya setelah hitam.

"Nanti setelah warna hitam, dikasih warna apalagi? Kita hanya ingin membuka tabir pandemi ini dengan cara rapid test dan swab, lalu dipisahkan, diberikan penyembuhan di semua titik," jelas dia.

Fikser juga menyebut bahwa penetapan Surabaya sebagai zona hitam bertolak belakang dengan penjelasan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

Dalam kunjungannya kemarin, Terawan kagum dengan cara Pemkot Surabaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved