Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

2.723 Pasien Positif Covid-19 di Jakarta Lakukan Isolasi Mandiri di Rumah

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kenaikan kasus virus corona Covid-19 tertinggi pada Jumat (29/5). Sebanyak 2.723 orang isolasi mandiri di rumah.

Editor: Ifa Nabila
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
RAPID TEST - Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 saat melaksanakan Rapid test Covid-19 masal di Kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa(26/5/2020). Test gratis Covid-19 setiap hari bergerak diberbagai wilayah Jakarta. Setiap harinya mereka di targetkan memeriksa 500 orang. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM - Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kenaikan kasus virus corona (Covid-19) tertinggi pada Jumat (29/5/2020).

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers siaran langsung Metro TV.

"Kita lihat DKI Jakarta naik 125 kasus," ujar Yuri.

Dengan tambahan ini, total kasus positif virus corona di Jakarta mencapai 7.053 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, mengungkapkan ada 1.807 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Sebanyak 1.807 dinyatan sembuh dan 517 orang meninggal dunia," ungkapnya dalam konferensi pers, Jumat, dilansir Youtube Pemprov DKI Jakarta.

Baca: UPDATE 29 Mei: Kasus Corona DKI Jakarta Tambah 125, Jawa Timur Tambah 101

Lebih rinci, Widyastuti menyebut tidak semua pasien positif Covid-19 dirawat di rumah sakit.

"Sebanyak 2.006 pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit, 2.723 orang isolasi mandiri di rumah," ujarnya.

Widyastuti juga mengungkapkan orang dalam pemantauan (ODP) di Jakarta berjumlah 13.887 orang.

Sementara itu pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 9.959 orang.

Adapun Pemprov DKI Jakarta disebut Widyastuti telah meningkatkan kemampuan screening dengan metode swab.

Ia menyebut telah membangun laboratorium satelit Covid-19 yang berlokasi di lahan RSUD Pasar Minggu.

"Telah tersedia jejaring 36 laboratorium pemeriksa Covid-19 secara PCR di Jakarta," ujarnya.

Baca: UPDATE Corona Indonesia 29 Mei: Tambah 678, Total Kasus Positif Jadi 25.216, Sembuh 6.492

Tidak Hanya Transmisi Lokal

Sementara itu, Achmad Yurianto menyebut tambahan 125 kasus di Jakarta tidak hanya terjadi secara transmisi lokal.

Melainkan dari pegawai migran Indonesia.

"Bukan seluruhnya pada wilyah DKI, namun pegawai migran Indonesia yang melalui Bandara Soekarno Hatta," ungkap Yuri.

Yuri menyebut screening dilakukan pada seluruh pekerja Indonesia dari luar negeri.

"Semuanya kita lakukan PCR dan banyak dari mereka yang terkonfirmasi positif," ujar Yuri.

Yuri mengungkapkan penularan lokal di Jakarta stabil.

"Kalau khusus DKI Jakarta saja angka ini cukup stabil dari hari ke hari," imbuhnya.

Total Kasus

Adapun secara total, data yang dihimpun pemerintah hingga Jumat (29/5/2020), menyebut ada tambahan 678 kasus baru pasien positif corona di Indonesia dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total kasus positif berjumlah 25.216.

Pasien sembuh 252 orang, sehingga total kasus sembuh 6.492 orang.

Adapun kasus kematian bertambah 24, sehingga total kasus kematian 1.520 orang.

Baca: Serikat Pekerja Minta Beberapa Jaminan jika New Normal Diterapkan

Baca: Bagaimana Penerapan New Normal di Tempat Kerja? Tambah Shift untuk Ciptakan Physical Distancing

Yurianto juga mengungkapkan mengenai new normal.

"Artinya kita harus normal yang produktif, namun mempersyaratkan hal yang mutlak yakni aman dari Covid-19," ujarnya.

Yuri menyebut masyarakat harus mulai membiasakan hal-hal untuk menekan penularan Covid-19.

"Tetap gunakan masker, tetap mencuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir," ujarnya.

Selain itu juga meminta menjaga keamanan dan perasaan yang selalu riang gembira.

"Kepanikan, kecemasan, kekhawatiran, hanya memperburuk imunitas," ujarnya.

Yurianto juga mengimbau agar menjaga jarak fisik di manapun berada, termasuk di rumah.

Ia meminta masyarakat membatasi keluar rumah.

"Manakala komitmen ini kita lakukan dengan bersama-sama, kita yakin bahwa kita bisa memutuskan rantai penularan ini," ungkapnya.

New Normal

Sementara itu, pelaksanaan pemberlakuan tatanan kehidupan baru atau new normal siap dilakukan pemerintah.

Sebanyak 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota bersiap melaksanakan new normal tahap pertama.

Empat provinsi tersebut  adalah DKI Jakarta, Bekasi, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Gorontalo.

Nantinya aktivitas akan kembali dibuka namun dengan mendisiplinkan protokol kesehatan.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan pelaksanaan pendisiplinan protokol kesehatan tersebut akan menyasar pada objek-objek keramaian.

Baca: Ketua Komisi X DPR Minta Pemerintah Simulasi Protokol Kesehatan Sebelum Buka Sekolah

Baca: Pemprov DKI Catat Terjadi Lonjakan Permohonan SIKM Jelang dan Saat Hari Lebaran

Seperti mal, pasar, dan tempat pariwisata yang memungkinkan terjadinya kerumunan.

Dilansir covid.go.id, pendisiplinan akan dilaksanakan dengan kerja sama TNI, Polri, pemerintah daerah, dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Bekasi, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Gorontalo.

"Dari data yang ada, di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota, ada 1.800 objek yang akan kita laksanakan pendisiplinan tersebut," ungkap Hadi saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan prosedur standar new normal di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Pendisiplinan protokol kesehatan yang dimaksud ialah agar masyarakat tetap menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan tersedianya tempat cuci tangan.

"Mudah-mudahan tahap pertama bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Hadi menyebut jumlah pengunjung mal dan restoran akan dibatasi pada tahap pertama pemberlakuan new normal.

"Tahap pertama akan kita atur. Mal kapasitasnya 1.000 (orang) mungkin kita akan izinkan untuk 500 saja dan kita awasi," ungkapnya, dilansir Kompas.com yang mengutip Kompas TV.

"Kemudian tempat makan harusnya 500 hanya 200 saja," imbuh Hadi.

Baca: Bahas New Normal, Mahfud MD Ungkap Meme yang Dikirim Luhut Kepadanya

Hadi juga menyebut sebanyak 340 ribu personel TNI-Polri akan dikerahkan.

Aparat akan berjaga di sejumlah mal, pusat perbelanjaan dan ruang publik.

Tugas mereka menjaga ketertiban masyarakat agar menaati protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.

Selain itu membatasi jumlah pengunjung di ruang publik.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P, Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved