Lebaran 2020
Cerita Anak Perantau Tak Bisa Mudik, Lebaran di Kontrakan Hingga Numpang Makan Ketupat
Dia tinggal bersama 6 orang temannya yang juga seluruhnya anak perantauan di daerah Padang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Larangan mudik lebaran menjadi derita tersendiri bagi perantauan yang tengah mencari rezeki di ibu kota.
Bukan kehangatan berkumpul keluarga, mereka harus gigit jari lantaran momen lebaran dinikmati di kamar indekosnya.
Seperti kisah yang dialami Ari (27), salah satu karyawan swasta di kawasan Jakarta Selatan.
Ari merupakan anak perantauan yang berasal dari Bukit Tinggi, Padang, Sumatera Barat.
Ari sendiri tinggal di sebuah rumah kontrakan di kawasan Jakarta Selatan.
Dia tinggal bersama 6 orang temannya yang juga seluruhnya anak perantauan di daerah Padang.
Pada tahun ini, Ari bersama 6 temannya tidak bisa pulang ke kampung halaman karena ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah.
Baca: Adiknya Positif Covid-19 Disindir karena Masih Keluar Rumah, Via Vallen Beri Penjelasan Ini
Dia mengaku sedih karena tidak bisa bertemu orang tuanya di kampung halaman.
"Sedih sih pasti, tapi karena masih rame sebab banyak yang gak balik jadi gak begitu kerasa. Yang pasti suasana lebarannya gak berasa, jadi kaya hari biasa aja," kata Ari kepada Tribunnews, Senin (25/5/2020).
Baca: Menko Airlangga Dorong New Normal Demi Hindari Bencana PHK
Selama lebaran, Ari bersama rekannya punya cara tersendiri untuk tetap menikmati momen lebaran.
Dia bilang, mereka kerap numpang makan di rumah temannya untuk mendapatkan hidangan lebaran.
Di antaranya, ketupat dan menu lebaran lain yang telah menjadi tradisi saat lebaran di kampung halamannya.
"Yang paling dikangenin dari kampung halaman ya pasti kumpul keluarga dan makanannya. Di sini makan ketupat aja nebeng ke rumah temen. Untung banyak juga orang Padang yang udah berkeluarga disini, jadi bisa nebeng lebaran," jelasnya.
Lebih lanjut, Ari mengatakan momen lebaran ini sang orang tua sempat berkomunikasi melalui ponsel berharap dia bisa pulang ke kampung halaman. Ketika dijelaskan kondisi di Jakarta tengah dalam kondisi pandemi, mereka pun mengerti.
"Respons orang tua pasti berharap anaknya balik dan kumpul bareng, tapi karena tahu kondisinya juga kan jadinya ya ngemaklumin aja. Tadinya mereka yang mau ke sini lebaran tahun ini," pungkasnya.