Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Amien Rais: Jangan Sampai Pengangguran Meluas dan Tambah Hutang Negara Disebut New Normal

Amien pun setuju dengan new normal dimana pegawai negeri yang tetap bekerja sesuai protokol kesehatan Covid-19 yakni masker, tetap menjaga jarak

Editor: Johnson Simanjuntak
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Rakernas V PAN yang digelar di Hotel Milennium, Tanah Abang, Jakarta pada Sabtu (7/12/2019), sempat ricuh. Amien Rais ajak kader istighfar tiga kali. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua MPR RI Amien Rais memahami bahwa pemerintah Indonesia ingin new normal atau kehidupan baru setelah pandemi virus corona (Covid-19) melandai.

Amien pun setuju dengan new normal dimana pegawai negeri yang tetap bekerja sesuai protokol kesehatan Covid-19 yakni masker, tetap menjaga jarak, dan pembagian waktu kerja di rumah dan kantor.

Namun, ia tak sependapat jika new normal justru membuat banyaknya pekerja buruh yang di PHK serta semakin meningkatnya angka pengangguran.

Lalu, terjadi kelaparan di desa serta penambahan hutang negara kepada asing.

Baca: Amien Rais: New Normal Sesungguhnya Pengelabuan

Peryataan itu disampaikannya melalui akun Instagram @amienraisofficial seperti dilihat Tribunnews pada Senin (25/5/2020).

"Tetapi kalau kemudian pengangguran meluas itu new normal, kerusuhan desa dan kota karena perut lapar new normal, nambah utang terus new normal, semakin hancur negara kita ekonominya new normal, itu yang saya kira sudah kebablasan," kata Amien Rais.

Baca: Seorang Penumpang Bajaj Meninggal Dunia Usai Terlibat Kecelakaan Dengan Bus Transjakarta

Untuk itu, Amien Rais meminta kepada pemerintah dan pemimpinan bangsa untuk cerdas membaca fenomena yang terjadi jika new normal benar-benar di terapkan.

"Jadi marilah jadi bangsa yang cerdas, para pemimpinnya juga harus lebih cerdas lagi, maaf ya, karena kita ini betul-betul dalam suasana yang sangat berat. Jangan dihibur new normal new normal yang tidak normal ya," jelas Amien Rais.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi ) mengatakan bahwa pemerintah menginginkan masyarakat tetap produktif dan aman di tengah darurat Corona sekarang ini. Masyarakat tetap dapat beraktifitas namun aman dari penularan Covid-19.

"Ya beraktivitas, ya," ujar Presiden dalam video yang diterima Tribun, Jumat, (15/5/2020).

Menurutnya, lambat laun masyarakat harus berkompromi dengan Covid-19. Masyarakat harus hidup berdampingan dengan Corona, karena berdasarkan laporan WHO, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan China itu tidak akan hilang.

"Karena informasi terakhir dari WHO, yang saya terima. bahwa meskipun kurvanya sudah agak melandai, atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang. artinya, sekali lagi kita harus berdampingan hidup dengan covid. sekali lagi yang penting masyarakat produktif dan aman dari covid," tuturnya.

Baca: Bantah Dipukuli Hingga Bonyok, Habib Bahar Mengakui Diperlakukan Baik di Lapas Nusakambangan

Berdamai dengan Covid-19 menurut Presiden bukan berarti bahwa masyarakat menyerah terhadap penyebaran virus yang hampir menyebar di seluruh negara di dunia itu. Melainkan, masyarakat harus menyesuaikan diri dengan penyebaran virus tersebut.

"Kita lawan keberadaan virus covid tersebut dengan mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat, yang harus kita laksanakan," katanya.

Pemerintah menurut Presiden akan mengatur kehidupan masyarakat akan kembali normal secara bertahap, menyesuaikan dengan perkembangan kondisi di lapangan. Keselamatan masyarakat menurutnya harus tetap menjadi prioritas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved