Virus Corona
Terjadi Ledakan Kasus Covid-19 di Jawa Timur, Yurianto Sebut Ada Kendala Update Data Selama 4 Hari
Jubir Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, menjelaskan penyebab adanya ledakan kasus Covid-19 di Jawa Timur
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, menjelaskan penyebab adanya ledakan kasus Covid-19 di wilayah Jawa Timur.
Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kamis (21/5/2020), dari 973 penambahan kasus baru, 502 di antaranya berada di wilayah Jawa Timur.
Yurianto mengatakan penyebab ledakan angka tersebut karena adanya satu laboratorium di Jawa Timur baru melaporkan setelah terjadi akumulasi data hampir 4 hari.
Oleh karena itu, Yurianto berjanji akan melakukan pemeriksaan atas kendala tersebut.
"Baru bisa laporan hari ini, saya lagi cari kenapa kok tidak bisa laporan, itu padahal by system," katanya saat dihubungi Tribunnews, Kamis .
Lewat sambungan telepon, Yurianto juga memberikan prediksinya soal angka kasus Covid-19 yang akan terus naik hingga lebaran tiba.
Ia menyebut kenaikan diakibatkan oleh sejumlah faktor yang terjadi akhir-akhir ini.
Mulai adanya aktivitas mudik hingga fenomena berbelanja tanpa mengindahkan protokol kesehatan.
"Kalau angka nasional sebenarnya prediksi kita sampai dengan lebaran ini pasti akan cenderung naik."
"Malah kita lihat minggu depan itu kalau aktivitas masyarakat tidak terkendali, kita masuk prediksi puncak nasional mestinya."
"Karena sebenarnya yang dikhawatirkan menjelang lebaran, ada tradisi belanja dan sebagainya akan terjadi," ucap dia.
Baca: Aceh, Jambi, Kepri dan Sulawesi Tenggara, 4 Provinsi Tanpa Kasus Baru di Indonesia
Baca: Pusat Taman Nasional Terpopuler di AS, Utah Mencoba New Normal pada Pengunjung

Yurianto kemudian juga menjelaskan angka kenaikan kasus pada hari ini yang hampir tembus 1.000 kasus.
Ia menyebut 973 kasus baru yang terkonfirmasi merupakan angka nasional yang tidak menggambarkan keadaan kabupaten maupun kota.
Menurut Yurianto meskipun angka nasional cenderung naik, terdapat beberapa daerah di Indonesia yang angka kasus stabil, bahkan turun.
"Ada beberapa kabupaten/kota yang angkanya cenderung turun dan stabil turun, ada yang masih fluktuatif, dalam artian masih naik turun. Dan ada pula daerah cenderung meningkat, rata-rata nasionalnya seperti itu."