Virus Corona
Antivirus Corona ''Made In'' Indonesia Siap Diproduksi
Pemerintah melalui Kementerian dan Lembaga (K/L) terus mencoba mencari cara dan menemukan obat
*Terbuat dari Pohon Atsiri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian dan Lembaga (K/L) terus mencoba mencari cara dan menemukan obat untuk mencegah serta menangani virus corona (Covid-19) yang masih mewabah di Indonesia.
Satu di antaranya dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang berhasil menemukan formula yang disebut mampu mencegah virus
ini.
Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Djufry mengatakan bahwa pihaknya telah
memproduksi antivirus corona, namun masih sebatas sampel atau prototype. Formula
ini dibuat dari bahan kandungan minyak tanaman atsiri (eucalyptus).
Antivirus ini dibagi menjadi lima jenis produk, yakni roll on, inhaler, balsam, kalung, serta aroma terapi tetes. Tiga di antaranya telah dipatenkan, termasuk antivirus jenis aroma terapi.
Baca: Komisi XI DPR: Relaksasi Kredit dari Leasing Belum Optimal
Baca: Kisah di Balik Foto Halu Tata Janeeta Menikah dengan Hyun Bin yang Gemparkan Medsos
Baca: Ibadah Haji Tahun Ini Belum Pasti, Jokowi Telepon Raja Arab Saudi
Baca: Saat Batuk dan Bersin di Tempat Umum Bikin Sensi, Apa yang Harus Dilakukan?
"Balitbangtan sudah berhasil memproduksi antivirus Eucalyptus, namun masih
prototype. Produk yang sudah berhasil dipatenkan ada 3 jenis, yang aroma terapi,
inhaler dan sebuk (kalung)," ujar Fadjry, dalam keterangannya kepada Tribun, Selasa
(19/5) siang.
Ia kemudian menjelaskan, proses penelitian terhadap potensi yang dimiliki tumbuhan
herbal telah dilakukan sejak 3 bulan lalu, tepatnya sejak Februari 2020.
Namun dari banyaknya tumbuhan herbal yang diteliti, hanya pohon atsiri, dengan spesies Eucalyptus Citriodora dan Eucalyptus Globulus yang memiliki kandungan terbaik dan dianggap efektif digunakan sebagai antivirus.
"Balitbangtan sudah 3 bulan ini meneliti potensi beberapa tumbuhan herbal, dan yang
paling ampuh adalah dari pohon Atsiri," kata Fadjry.
Dalam upayanya memproduksi antivirus eucalyptus ini secara massal, Balitbangtan
Kementan pun menggandeng PT Eagle Indo Pharma yang memproduksi produk minyak
Cap Lang. "Balitbangtan sudah menggandeng PT Eagle Indo Pharma (Cap lang) untuk
memproduksi secara massal dan secepatnya akan dilakukan," papar Fadjry.
Terkait penelitian dan pengembangan (R&D), Fadjry mengakui bahwa tidak menutup
kemungkinan bahwa pihaknya akan melakukan komunikasi dengan berbagai lembaga
riset, baik yang berada di bawah naungan pemerintah maupun swasta.
Sedangkan saat ini, pihaknya telah bersinergi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait izin edar dari produk antivirus ini jika kelak diproduksi massal.
"Balitbangtan ke depan akan komunikasi dengan lembaga riset lainnya. Lebih tepatnya
sekarang Balitbangtan sedang bekerja sama dengan BPOM untuk izin edar," pungkas
Fadjry.
Perlu diketahui, saat ini banyak K/L yang melakukan R&D terkait bagaimana cara