Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Ini Tiga Kunci Utama Provinsi Jawa Barat Melawan Penyebaran Covid-19

Ridwan Kamil membagikan 3 benteng utama yang diterapkan Provinsi Jawa Barat dalam melawan virus corona baru (Covid-19).

Tangkap layar channel YouTube BNPB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil sampaikan 3 benteng utama yang diterapkan Provinsi Jawa Barat dalam melawan virus corona baru (Covid-19).

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut benteng pertama penanggulangan Covid-19 pertama adalah pencegahan.

Ia mengatakan dalam benteng pencegahan Provinsi Jawa Barat hanya bermodalkan kedisiplinan.

Kemudian Kang Emil membandingkan wilayahnya dengan negara Korea Selatan.

Baca: Ridwan Kamil: 15 Ribu Warga Jabar di Pasar dan Terminal Dites Corona, 1 Persen Positif

"Modal yang kita punya hanya modal sosial, Jawa Bawat (punya) 50 juta (penduduk), Korea Selatan juga 50 juta. Tapi Jawa Barat hanya punya 1 persen uang dibandingkan Korea Selatan."

"Untuk menyelamatkan (penduduk) yang sama-sama 50 juta maka modal kita hanya kedisiplinan," katanya dikutip dari channel YouTube BNPB, Sabtu (16/5/2020).

Kang Emil menyebut selama vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka strategi terbaik adalah melakukan berbagai bentuk pencegahan.

Seperti tidak melakukan mudik, menerapkan social distancing hingga menjalankan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca: Menteri Bambang Dukung Inisiatif Ridwan Kamil Kolaborasikan Ilmuwan Ciptakan Alat Medis Covid-19

Ridwan Kamil saat menjelaskan 3 benteng utama yang diterapkan Provinsi Jawa Barat dalam melawan virus corona baru (Covid-19).
Ridwan Kamil saat menjelaskan 3 benteng utama yang diterapkan Provinsi Jawa Barat dalam melawan virus corona baru (Covid-19). (Tangkap layar channel YouTube BNPB)

Benteng kedua pelacakan dan pengetesan secara masif.

Kang Emil membeberkan hingga saat ini wilayahnya telah melakukan rapid tes dan PCR tes kepada lebih dari 110.000 warga.

Kedua tes tersebut dilakukan di 9 laboratorium yang sudah dilengkapi dengan berbagai teknologi yang diperlukan untuk melacak keberadaan Covi-19.

Sedangkan untuk kemampuan laboratorium tersebut yang semula hanya dapat mengetes 140 spesimen per hari, kini sudah dimaksimalkan menjadi 2.174 spesimen per harinya.

"Target kita adalah mengikuti Korea Selatan untuk pengetasan yang ideal dihitung dari 0, 6 persen di kali 50 juta penduduk, jadi harusnya 300.000 tes."

"Tapi Jawa Barat baru 110.000, kita masih ada kekurangan," imbuh Kang Emil.

Benteng ketiga adalah perawatan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved