Virus Corona
Atasi Dampak Pandemi terhadap UMK, Kemensos Fokus Pembinaan terhadap 1.144 KPM PKH Graduasi
Kemensos telah mengembangkan program “socio entrepreneurship” sejak sebelum pandemi Covid-19 ini terjadi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial menggunakan akan berkomitmen terhadap pengembangan Usaha Menengah Kecil (UMK) yang juga menjadi bagian masyarakat terdampak Covid-19.
Kemensos telah mengembangkan program “socio entrepreneurship” sejak sebelum pandemi Covid-19 ini terjadi.
Baca: Pengakuan Pemerkosaan Gadis 16 Tahun di Kandang Ayam, Sebut Bayar & Tak Memaksa Tapi Ngaku Menyesal
Pembinaan terhadap UMK yang terdampak Covid-19 dilakukan Kemensos secara terseleksi, yakni dikaitkan dengan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH).
Target “socio entrepreneurship” adalah pemberdayaan terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang graduasi.
Melalui seleksi ketat, saat ini terdapat 1.144 KPM PKH graduasi yang terdaftar dalam program “socio entrepreneurship” (pemberdayaan sosial).
“Jadi konsepnya adalah sustainability , atau keberlanjutan dari program bantuan sosial ke pemberdayaan sosial. Dalam menghadapi dampak Covid-19. Ini target pemberdayaan sosial kami. Jadi kami tidak menjangkau UMK di luar KPM PKH graduasi,” kata Menteri Sosial Juliari P Batubara saat menjadi pembicara dalam Webinar.
Baca: Anies Baswedan Tak akan Mempermudah Pemudik yang Kembali ke Ibu Kota: Demi Masyarakat Jakarta
Mensos mengadakan webinar dengan Universitas Padjadjaran bertemakan Model Survival di Masa Covid-19: Upaya Adaptasi Usaha Menengah Kecil (UMK), (15/05/2020).
Pemberdayaan sosial tidak dilakukan terhadap semua KPM PKH yang telah graduasi.
Seleksi tetap dilakukan berdasarkan berbagai kriteria.
Baca: Kronologi Bupati Aceh Tengah Tak Akur dengan Wakilnya, Hampir Baku Hantam hingga Ancaman Pembunuhan
“Termasuk misalnya mana yang memiliki embrio usaha. Ini yang dilakukan pendampingan. Data kami, ada 1.144 UKM yang memdapat pendampingan dan penguatan oleh Kemensos,” kata Mensos.
Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menyatakan, ada tiga skema yang ditempuh dalam pemberdayaan sosial KPM PKH graduasi.
Skema yang pertama yaitu dengan skema inkubator bisnis. Hal itu dilakukan dengan pendampingan atau mentoring terhadap usaha KPM graduasi.
Kedua dengan melalui pembinaan oleh pilar-pilar sosial.
Baca: MUI Larang Salat Idul Fitri Melalui Live Streaming: Solusinya Bukan dengan Cara Virtual
“Kemensos melakukan pembinaan dan penguatan kapasitas melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK),” katanya.
Terakhir adalah pemberdayaan melalui kerja sama dengan yayasan, organisasi, atau kelompok sosial yang memang bisa melakukan pendampingan, membangun jejaring usaha, dan kerjasama dengan yang lain.
Untuk memperkuat kemadirian ekonominya, dari aspek permodalan bisnis, Kemensos menghubungkan mereka dengan berbagai skema pembiayaan berbunga lunak.
Pembiayaan berbunga lunak yang dimaksud yaitu seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat), Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), Ultra Mikro (UMi).