Virus Corona
Deteksi Corona, Pemerintah Telah Periksa 107 Ribu Lebih Spesimen, Hasilnya?
Hingga Sabtu (2/5/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan lebih dari 107 ribu spesimen telah diperiksa.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus melakukan upaya dalam memutus mata rantai persebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Hal ini terlihat dari keseriusan pemerintah dalam mencari kasus terkonfirmasi positif yang masih berada di tengah masyarakat.
Hingga Sabtu (2/5/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan lebih dari 107 ribu spesimen telah diperiksa.
Dimana pemeriksaannya menggunakan metode real time polymerase chain reaction (PCR).
Pernyataan ini disampaikannya dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha (BNPB), Jakarta, dan disiarkan langsung Sabtu sore.
"Sampai saat ini spesimen yang telah diperiksa sebanyak 107.943 dari sekitar 79.868 orang," kata Yurianto yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia.

Ia menyebutkan dari 79.868 orang yang diperiksa sebanyak 10.843 orang telah dikonfirmasi positif Covid-19.
"Hasil konfirmasi Covid-19 positif sebanyak 10.843 orang," Kata Yurianto.
Kemudian Yurianto mengungkapkan terkait data secara akumulatif Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga 2 Mei 2020.
Dari data yang didapatkan hingga hari ini pukul 12.00 WIB terdapat penambahan ODP sebanyak 1.915 sehingga total menjadi 235.035 orang.
"Orang Dalam Pemantauan secara akumulasi terdapat 235.035 orang," ungkapnya.
Yurianto mengaku sebagian besar dari ODP tersebut telah selesai dipantau oleh pemerintah.
Sementara untuk yang PDP ia menuturkan secara total jumlahnya menjadi 22.545.
Artinya telah terjadi penambahan sebanyak 422 orang yang berstatus PDP.
Baca: 3 Hari PSBB di Surabaya Tidak Ngefek, Warga yang Demam Tinggi Akan Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Baca: BREAKING NEWS - Tambah 292 Kasus Baru, Pasien Positif Corona di Indonesia jadi 10.843
"321 kabupaten dan kota terdampak Covid-19 di 34 provinsi," tegasnya.