Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Narapidana Meninggal karena Covid-19, Sempat Melahirkan Sembari Gunakan Ventilator

Seorang narapidana di penjara federal Amerika Serikat meninggal dunia karena Covid-19 setelah melahirkan bayinya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ifa Nabila
HER CAMPUS
Ilustrasi penjara wanita 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang narapidana di penjara federal Amerika Serikat meninggal dunia karena Covid-19 setelah melahirkan bayinya.

Andrea Circle Bear (30) menghembuskan napas terakhir pada Selasa (28/4/2020) saat menjalani hukuman 26 bulan karena tuduhan penyalahgunaan narkoba di South Dakota sebagaimana dikutip dari BBC

Baca: Audrey Whitlock Pemimpin Unjuk Rasa Anti Lockdown di AS Positif Virus Corona

Baca: Singgung Italia hingga AS Cabut Lockdown, Mahfud MD Sindir Kritikus Sekarang Diam: Menyesal Semua

Kematian Andrea membuat daftar panjang napi federal yang meninggal dunia karena Covid-19.

Kini totalnya sudah ada 30 orang napi yang meninggal dari lebih dari 1.300 kasus infeksi di sana.

Sementara menurut USA Today, hingga Selasa, lebih dari 1.700 narapidana federal dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. 

Sekitar 400 dari tahanan itu telah pulih.

Ilustrasi Penjara
Ilustrasi Penjara (Daily Mail)

Andrea adalah tahanan wanita federal pertama yang meninggal dengan Covid-19.

Dia juga merupakan tahanan federal ke-29 yang meninggal di tahanan Biro Penjara sejak akhir Maret.

Ada sekitar 150.000 narapidana federal di AS.

Seorang narapidana federal adalah seseorang di dalam penjara atau penjara yang dioperasikan oleh pemerintah federal sebagai lawan dari negara bagian tertentu.

Tidak jelas berapa banyak sebenarnya tahanan yang tewas di penjara yang dikelola pemerintah ini.

Menyoal Andrea, wanita ini pertama kali dibawa ke FMC Carswell, fasilitas medis penjara federal di Fort Worth, Texas pada 20 Maret lalu.

Dia baru saja dipindahkan dari penjara lokal di South Dakota.

Sebagai narapidana baru dalam sistem penjara federal, dia dikarantina sesuai rencana Biro Penjara untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dia dibawa ke rumah sakit setempat pada 28 Maret karena kehamilannya mengkhawatirkan.

Tetapi langsung dikeluarkan dari rumah sakit pada hari yang sama dan dibawa kembali ke penjara.

Tiga hari kemudian, anggota staf medis penjara memutuskan dia harus dibawa kembali ke rumah sakit.

Andrea mengalami demam, batuk kering, dan gejala lainnya.

Setibanya di rumah sakit, Andrea langsung diintubasi menggunakan ventilator.

Hari berikutnya bayinya lahir dengan prosedur operasi caesar.

Ibu baru ini dinyatakan positif corona sehari setelahnya yakni pada 4 April silam.

Sementara itu, Biro Penjara Federal (BOP) masih bungkap perihal kondisi kesehatan sang bayi.

Kehamilan Andrea membuatnya beresiko tinggi terjangkit Covid-19, namun dia tidak mendapatkan prioritas untuk dibebaskan karena fakta tersebut.

Biro Penjara Federal AS para pernyataannya mengatakan Andrea sudah memiliki kondisi kesehatan yang mendasari.

Namun pihak pejara tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca: Pandemi Covid-19, Cesc Fabregas Tawarkan Diri Agar Seluruh Gajinya untuk Karyawan AS Monaco

Baca: Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo Mengaku Belum Melihat Pemimpin Korut Kim Jong Un

Ada 1.625 narapidana wanita di Federal Medical Center Carswell tempat Andrea Circle Bear dikarantina.

Sebenarnya para aktivis mengatakan bahwa tahanan menghadapi resiko kesehatan karena sel dan lorong pejara yang kurang bersih dan sesak.

AS memiliki proporsi narapidana yang lebih besar negara lain, dengan sekitar 2,3 juta orang di balik jeruji besi.

Penjara AS mulai melepaskan tahanan sejak Maret karena khawatir resiko penyebaran Covid-19 diantara tahanan dan staf.

Mengikuti arahan ini, Biro Penjara telah menempatkan 1.751 narapidana di dalam kurungan rumah.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved