Virus Corona
89 Laboratorium Telah Aktif Digunakan untuk Pemeriksaan Spesimen Corona di Indonesia
Achmad Yurianto mengatakan pemerintah telah mengaktifkan 89 laboratorium untuk pemeriksaan corona.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pemerintah telah mengaktifkan 89 laboratorium untuk pemeriksaan corona.
Achmad Yurianto mengatakan sekitar 48 laboratorium merupakan milik rumah sakit.
"Kita bersyukur bahwa hari ini 89 laboratorium yang sudah aktif melaksanakan pemeriksaan yang tersebar di 48 rumah sakit, 15 perguruan tinggi, di jejaring Kemenkes ada 18 laboratorium, di laboratorium daerah ada lima, dan Balai Veteriner ada tiga laboratorium," ucap Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Baca: KPK Ingatkan Bansos COVID-19 Tidak Dimanfaatkan untuk Kepentingan Pilkada
Laboratorium tersebut telah melakukan pemeriksaan terhadap 72.351 orang terkait virus corona.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium pemerintah, sebanyak 62.233 diantaranya dinyatakan negatif Covid-19.
Sementara itu untuk jumlah spesimen yang telah diperiksa sebanyak 94.599 spesimen.
Baca: Novel Baswedan Meyakini Penyiraman Air Keras yang Menimpanya Terkait Penanganan Kasus
Jumlah itu didapatkan dari jumlah keseluruhan pemeriksaan per orang.
"Jumlah spesimen yang diperiksa adalah 94.599, dari 72.351 orang," ucap Achmad Yurianto.
Angka kasus Covid-19 di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengumumkan perkembangan terkini kasus corona di Indonesia.
Tercatat ada penambahan sebanyak 347 kasus positif virus corona atau Covid-19.
Dengan tambahan kasus baru tersebut, kini total kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat menjadi 10.118 orang.
Baca: DATA TERKINI Pasien Positif Corona 10.118 Orang Per 30 April 2020, 792 Meninggal, 1.522 Sembuh
"Terkonfirmasi kasus positif pada hari ini adalah 10.118," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Kamis (30/4/2020).
Sementara itu, terdapat sebanyak 792 orang meninggal dunia, setelah adanya tambahan 8 kasus kematian dalam 24 jam terakhir.
Baca: Ingat Kiswinar Anak Mario Teguh yang Dulu Tak Diakui? Ini Kabarnya Sekarang, Jadi CEO Usaha Sendiri