Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Penampakan Laboratorium Wuhan yang Dituding AS Jadi Penyebab Virus Corona, Keamanan Berlapis

Kini menjadi perbincangan, seperti apa laboratorium di Wuhan yang dituding Trump sebagai sumber virus Corona itu?

Penulis: Daryono
Hector RETAMAL / AFP
Foto dari udara menunjukkan laboratorium BSL-4 di Institut Virologi Wuhan di Wuhan di Provinsi Hubei Tengah Cina pada 17 April 2020. Laboratorium epidemiologi P4 dibangun bekerja sama dengan perusahaan bio-industri Prancis Institut Merieux dan Akademi Ilmu Pengetahuan China . Fasilitas ini adalah di antara segelintir laboratorium di seluruh dunia yang dibuka untuk menangani patogen Kelas 4 (P4) - virus berbahaya yang berisiko tinggi penularan dari orang ke orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding virus Corona berasal dari sebuah laboratorium di Kota Wuhan, China.

Sejumlah terori dikemukakan Amerika, diantaranya virus Corona menyebar karena adanya kelelewar yang kabur dari laboratorium di Wuhan itu. 

Atas tuduhan itu, China dan organisasi kesehatan dunia, WHO, telah membantah tudingan itu. 

Yuan Zhiming, Direktur Laboratorium di Wuhan, juga telah membantah adanya teori yang menyebut virus corona berasal dari penelitian yang bocor di laboratoriumnya.

Kini menjadi perbincangan, seperti apa laboratorium di Wuhan yang dituding Trump sebagai sumber virus Corona itu? 

Para peneliti mengenakan pakaian pelindung di Institut Virologi Wuhan.
Para peneliti mengenakan pakaian pelindung di Institut Virologi Wuhan. (Foto: Xinhua via SCMP)

Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Selasa (28/4/2020), laboratorium ini dibawah kendali Institut Virologi Wuhan

Institut Virologi Wuhan mendapatkan sertifikasi sebagai fasilitas biosafety level empat (BSL-4) pada 2017.

Baca: Eddies Adelia Sedih Dengar Banyak Penolakan Pada Jenazah Positif Virus Corona 

Laboratorium ini termasuk laboratorium elit dalam kelompok 40 fasilitas kesehatan yang direncanakan atau beroperasi di seluruh dunia.

Laboratorium ini telah disetujui untuk mempelajari patogen yang paling mematikan seperti virus Ebola dan virus demam berdarah Kongo, Kriema.

Patogan lainnya yang kurang mematikan juga dipelajari di laboratorium ini dengan fasilitas keamanan yang lebih rendah. 

Sistem Keamanan Berlapis dan Super Ketat

Peneliti Shi Zhengli mengatakan kepada Hubei Daily, laboratorium Wuhan menerapkan standar keamanan yang ketat yang membuat proses eksperimen di laboratorium itu lebih lama dibanding dengan penelitian di laboratorium lainnya.

“Eksperimen yang memakan waktu setengah jam di laboratorium lain akan memakan waktu tiga jam di laboratorium BSL-4, " kata Shi pada 2015 lalu saat proses pembangunan laboratorium Wuhan selesai. 

Untuk mengambil suatu sampel di laboratorium ini, peneliti harus melewati beberapa pintu. 

"Anda mungkin harus melewati beberapa pintu untuk mengambil sesuatu dari lemari es. Ini adalah proses yang sangat rumit tetapi harus dilakukan (dengan cara itu), ” ujar Shi. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved