Virus Corona
8 Anggota Keluarga Meninggal karena Corona, Wanita Ini Bagikan Makanan hingga Kebutuhan Pokok Gratis
Wanita ini kehilangan 8 anggota keluarga karena corona. Ia tak ingin sedih dan memilih berbagi ke sesama meski ia sendiri punya penyakit berat.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita bernama Shana Jones baru saja mengalami musibah setelah delapan anggota keluarganya meninggal dunia akibat komplikasi virus corona.
Dikutip Tribunnews.com dari fox2now.com, Jones yang hidup di Albany, Georgia, Amerika Serikat, ingin menunjukkan bahwa dirinya masih bisa bangkit dengan berbuat baik.
Jones memutuskan untuk memajang mejanya di depan rumah.
Di atas meja itu, Jones menaruh makanan kaleng, makan siang siap santap, kebutuhan toilet, hingga produk kebersihan.
Jones menaruh barang-barang itu agar orang yang membutuhkan bisa mengambilnya dengan cuma-cuma.
Ia tidak menunggu di dekat meja itu lantaran jalanan sangat ramai.
Baca: Update Corona Jumat 24 April Pagi: Total 2,7 Juta Kasus di Seluruh Dunia, 190.198 Meninggal Dunia
Baca: VIDEO Nenek 99 Tahun Sembuh dari Corona, Petugas Medis Lepas Kepulangan dengan Meriah
Jones membebaskan siapa saja yang lewat untuk mengambil kebutuhannya.
"Orang-orang bisa tinggal ambil lalu pergi," kata Jones.
"Aku tidak berdiri di luar dekat meja untuk membuat orang datang. Jalanan sangat ramai."
"Ada banyak orang lewat dari sisi selatan, utara, dan timur," jelasnya.
Jones mengungkapkan kesedihannya ditinggalkan delapan anggota keluarga dalam kurun waktu beberapa minggu secara berturut-turut.
Yang lebih menyakitkan lagi, ia tak mungkin menghadiri pemakaman mereka karena prosedur Covid-19.
Namun Jones mengaku dirinya memang tidak kuat untuk pergi ke pemakaman lantaran kesedihan yang sangat mendalam.
Baca: Tuding Beijing Berbohong Soal Covid-19, Negara Bagian Missouri Ajukan Tuntutan Perdata ke China
Baca: Sang Ayah Sempat Positif Corona, Rihanna Disebut Kirim Ventilator ke Kampung Halaman
"Aku lahir dan dibesarkan di Georgia.Aku punya keluarga yang kini sudah meninggal," kata Jones.
"Rasanya sangat sulit, aku belum bisa pergi ke pemakaman untuk mengunjungi mereka saat ini."