Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Presiden Jokowi Yakin Bisa Lalui Pandemi Covid-19 Asal Masyarakat Disiplin

Menurut Jokowi, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam menanggulangi penyebaran virus tersebut.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
ist
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasien yang positif terjangkit virus Covid-19 terus bertambah. Pemerintah kembali menginformasikan adanya penambahan kasus positif virus corona (Covid-19) sebanyak 325 pasien pada Sabtu (18/4/2020).

"Hingga pukul 12.00 WIB tadi, total yang positif sebanyak 6.248 orang," ujar Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Sabtu (18/4/2020).

Yuri menyebut ada tambahan 24 pasien sembuh. Sehingga total menjadi 631 orang sembuh.

Untuk pasien yang meninggal dunia, Yuri menyebut terdapat tambahan sebanyak 15 pasien.

"Sehingga total pasien meninggal sebanyak 535 orang," kata Yuri.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan 6 hal penting untuk membendung persebaran virus corona saat membuka Sidang Kabinet Paripurna melalui telekonferensi, Selasa (14/4/2020)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan 6 hal penting untuk membendung persebaran virus corona saat membuka Sidang Kabinet Paripurna melalui telekonferensi, Selasa (14/4/2020) (YouTube Kompas Tv)

Sebelumnya, terdapat 5.923 orang terinfeksi virus corona di 34 provinsi di Indonesia pada Jumat (17/4/2020).

Jumlah pasien sembuh sebanyak 607, sementara yang meninggal dunia sebanyak 520.

Yurianto juga menyebutkan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait virus corona hingga Sabtu (18/4/2020).

"Orang Dalam Pemantauan ada lebih dari 176.344 orang. Sementara Pasien Dalam Pengawasan sebanyak 12.979 orang," ujarnya.

Baca: Perempuan 60 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Sumur Milik Tetangganya

Data tersebut dihimpun secara berjenjang dari kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi, dan dikumpulkan pukul 12.00 WIB siang kemarin.

Pemerintah menyebut bakal terus melakukan uji spesimen untuk mempercepat pelacakan kasus virus corona.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan spesimen lebih di 45 ribu spesimen," kata Yuri.

Sebelumnya, per Jumat (17/4/2020), jumlah PDP di Indonesia berjumlah 12.610, sementara ODP sebanyak 173.732 orang.

Bisa Lalui Pandemi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah meningkatkan sampel tes secara masif dan melakukan pelacakan secara agresif penyebaran Covid-19.

Kedua hal tersebut harus dibarengi isolasi yang ketat.

"Segera dan terus siagakan satuan gugus tugas di tingkat kecamatan, kelurahan, RT, RW, sesuai dengan kewenangannya.

Baca: Dosen Asal Colomadu Karanganyar Positif Corona, Seminar di Jakarta hingga Diisolasi di RS Kasih Ibu

Jika ada warganya yang bergejala terinfeksi virus corona dan juga bila ada yang membutuhkan uluran tangan, harus segera dibantu," kata Presiden dalam video yang diterima Tribunnews, Sabtu (18/4/2020).

Dengan cara seperti itu, menurut Presiden, maka penanggulangan Corona akan terpadu, terkoordinasi, serta tidak ada yang terabaikan.

Karena menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam menanggulangi penyebaran virus tersebut.

"Peran serta seluruh lapisan masyarakat sangatlah penting. semua ini bukan hal yang mudah untuk kita semua," katanya.

Presiden yakin bangsa Indonesia merupakan bangsa kuat yang mampu melalui musibah Pandemi Corona.

"Saya amat percaya jika kita mampu melalui kesulitan ini bersama, kita justru akan menjadi bangsa yang semakin kuat dan siap menyongsong masa depan yang lebih sejahtera," katanya.

Jokowi mengatakan, dalam kondisi darurat Corona sekarang ini tumbuh kepedulian di tengah masyarakat.

Tidak hanya peduli terhadap masalah kesehatan, tapi juga terhadap masalah ekonomi.

Baca: Manchester United Dikapteni Gary Neville Lantaran Setiap Minggu Tampil di Lini Pertahanan

"Kepedulian warga juga terjadi di bidang ekonomi. Banyak yang membantu tetangganya dengan membeli produk yang dijualnya. Gerakan-gerakan saling bantu tersebut harus diangkat, dimunculkan ke permukaan, bukan untuk disombongkan, tetapi untuk menjaga harapan dijadikan sebagai inspirasi dan akan bermanfaat jika dapat ditiru ulang oleh yang lain secara masif," kata Presiden.

Menurut Presiden, sifat gotong royong tersebut harus terus digaungkan. Sifat gotong royong merupakan ciri khas dan kekuatan bangsa Indonesia.

"Aksi-aksi solidaritas ini adalah penegas sifat dan kebesaran bangsa Indonesia yakni bangsa gotong royong, bangsa pejuang, yang selalu menemukan kekuatan dan solusi lokal di tengah berbagai krisis," katanya.

Selain itu dengan gotong royong menunjukkan bahwa dalam kondisi di rumah saja, bukan berarti masyarakat Indonesia menjadi hidup individualis.

"Kita tunjukkan bahwa dalam kondisi di rumah saja, kita tidak menjadi semakin individualis, tetapi justru kita semakin peduli satu sama lain," katanya.

Presiden juga menyampaikan pesan untuk rakyat Indonesia terkait penyebaran virus Corona.

Menurut Presiden, dunia saat ini sedang berperang menghadapi Pandemi Covid-19.

Baca: Erick Thohir Tegaskan Tidak Pernah Membuat Akun Erick Thohir for President di Media Sosial

Terdapat 213 negara yang sudah terpapar, baik itu negera maju, maupun negara berkembang.

Hingga kini, belum ada obat ampuh untuk melawan virus tersebut.

"Termasuk negara kita Indonesia. Saat ini obat ampuh untuk melawan virus corona belum ada," katanya.

Meskipun demikian, menurut Presiden, penyebaran virus Corona dapat dicegah dengan disiplin yang kuat.

Mulai dari disiplin menggunakan masker, disiplin menjaga jarak, hingga disiplin hindari kerumunan.

"Dan ini harus dilakukan secara bersama-dan terus menerus tidak boleh terputus. Seperti yang sering saya sampaikan bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah," tuturnya. (deni/taufik/glery/tribunnetwork/cep)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved