Virus Corona
Olimpian Meninggal Karena Covid-19, Komisi X DPR Minta Atlet Dilindungi
Mantan atlet Olimpiade Indonesia Lukman Niode (56) meninggal dunia dengan masalah di paru-paru.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan atlet Olimpiade Indonesia Lukman Niode (56) meninggal dunia dengan masalah di paru-paru.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga serta KONI benar-benar menyosialisasikan bahaya wabah corona (Covid-19) bagi di kalangan atlet dan mantan atlet Indonesia.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya salah satu olimpian Indonesia, Lukman Naiode yang diduga karena terjangkit Covid-19. Semoga dedikasi almarhum ke dunia olahraga menjadi inspirasi banyak anak bangsa,” ujar Syaiful Huda, kepada wartawan, Jumat (17/4/2020).
Dia menjelaskan Lukman Niode yang akrab disapa Lucky tersebut merupakan atlet dari cabang renang yang pernah berlaga di Olimpiade Los Angles, Amerika Serikat, 1984 silam.
Selain itu, Lucky sempat menjadi pemegang rekor Asia untuk nomor renang gaya punggung 100 meter.
Setelah pensiun, Lucky juga tetap mengabdikan diri di dunia olah raga Indonesia. Terakhir dirinya pernah menjadi salah satu panitia Asian Paragames 2018 Indonesia.
“Sudah tidak terhitung medali emas yang dia raih saat aktif menjadi atlet renang Indonesia baik di ajang nasional maupun internasional. Bahkan saat pensiun dari dunia renang, dedikasi beliau ke dunia olah raga juga tidak luntur,” katanya.
Huda mengatakan dari informasi yang dia terima, Lucky meninggal karena masalah di paru-paru.
Namun ada dugaan yang bersangkutan meninggal karena terjangkit Covid-19.
Menurutnya, fakta ini menjadi bukti jika ancaman bahaya Covid-19 memang nyata dan harus menjadi pengingat bagi semua kalangan utamanya para atlet dan mantan atlet untuk terus berhati-hati dalam beraktivitas hari-hari ini.
“Kami berharap atlet terus melakukan pola hidup sehat dan menjaga jarak selama masa pandemic Covid-19,” ujarnya.
Politikus PKB ini meminta kepada Kemenpora dan KONI untuk terus melindungi para atlet dan mantan atlet selama pandemic corona.
Dia meminta agar semua pengurus cabang olah raga terus memantau para atlet Pelatnas dan Puslatda yang saat ini hampir seluruhnya melakukan latihan mandiri. Mereka harus dijaga asupan nutrisi dan pola hidup selama berlatih secara mandiri.
“Jangan sampai saat mereka berlatih mandiri dimanfaatkan untuk libur dari rutinitas latihan dan tidak menjaga jarak saat harus beraktivitas di luar rumah,” pungkasnya.
Diduga Corona
Diberitakan Kompas.com, mantan perenang nasional, Lukman Niode, meninggal dunia.
Lukman Niode mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pelni pada Jumat (17/4/2020), pukul 12.58 WIB.
Kabar meninggalnya Lukman Niode ini dikonfirmasi langsung oleh sang kakak, Idrus Niode, yang juga merupakan mantan perenang nasional.
Selama berkarier sebagai atlet renang, Lukman Niode berhasil mengharumkan Indonesia di kancah internasional.
Prestasi yang pernah diraih Lukman Niode di antaranya dua medali emas SEA Games 1983 di Singapura untuk nomor punggung 100 meter dan 200 meter putra.
Prestasi Lukman tidak berhenti di situ, Lukman Niode juga pernah menjadi salah satu anggota kontingen Indonesia yang tampil pada Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Sang kakak, Idrus Niode, mengatakan, adiknya meninggal dunia karena terjangkit virus corona atau Covid-19.
Awalnya, Kompas.com mendapatkan informasi bahwa Lukman sakit karena terserang bakteri di lambung yang kemudian naik ke paru-paru.
Hal itu membuat pernapasannya terganggu karena ada flek di paru-parunya dan Lukman pun terpaksa menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator).
Akibat kondisi tersebut, pria kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1963 itu juga sempat mengalami koma.
Namun, sang kakak Idrus Niode memastikan bahwa adiknya terjangkit virus corona.
"Di RS Pelni, Lukman melakukan tes swab pada Rabu (15/4/2020) dan hasil tesnya positif Covid-19. Yang saya bingung, dia ini kenanya di mana," kata Idrus kepada Kompas.com pada Jumat (17/4/2020) sore.
"Padahal, beberapa waktu sebelumnya, dia sudah melakukan dua kali rapid test di RSPI (Rumah Sakit Pondok Indah), dan hasilnya negatif," tutur dia.
Idrus bercerita bahwa adiknya tersebut termasuk orang tanpa gejala (OTG) virus corona.
Sumber: Kompas.com/Bolasport/Tribunnews.com