Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

18 Ribu Orang Relawan Bergabung Perangi Corona

Sebanyak 18 ribu orang telah mendaftar untuk bersama-sama memerangi pandemi Covid-19.

Editor: Hendra Gunawan
Tangkap layar channel YouTube BNPB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo (Tangkap layar channel YouTube BNPB) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 18 ribu orang telah mendaftar untuk bersama-sama memerangi pandemi Covid-19.

Kehadiran mereka akan sangat diperlukan mengingat semakin banyaknya korban berjatuhan yang membuat pemerintah mulai kewalahan.

Menurut Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-29 Letjen TNI Doni Monardo, jumlah tenaga medis yang ada saat ini mulai dirasa kurang untuk menangani para pasien yang ada.

Doni pun mengajak masyarakat untuk bergabung di garda terdepan menjadi relawan untuk memerangi wabah Covid-19. Dan panggilan untuk menjadi relawan itu lantas langsung dijawab oleh para tenaga medis.

Baca: Sambil Menatap Ketua Gugus Tugas, Zulkifli Hasan: Ini Pahlawan Kami, Kami Dukung, Kami Doakan

Baca: Sederet Kearifan Lokal Warga dalam Perangi Corona, Jalani Ritual hingga Masak Sayur Lodeh 7 Rupa

Baca: Cara Daftar Kartu Pra Kerja di prakerja.go.id, Upload Selfie KTP hingga Ikuti Tes Kemampuan Dasar

Hingga kemarin, pemerintah telah menerima sekitar 18 ribu relawan yang sebagian besar dokter dan perawat untuk membantu penanganan virus corona di Indonesia.

Diharapkan dengan bertambahnya relawan dapat membantu tenaga medis yang sudah ada untuk menangani pasien virus corona.

"Ini juga akan mendapatkan perkuatan bantuan dari jajaran relawan. Sudah lebih dari 18 ribu relawan yang sudah mendaftar. Sebagian di antaranya adalah para tenaga dokter, dan perawat serta petugas laboratorium," kata Doni dalam jumpa pers di BNPB, Jakarta, Senin (13/4). Doni menyampaikan itu setelah mengikuti rapat dengan Presiden Jokowi.

Doni mengatakan, saat ini kekurangan tenaga medis begitu dirasakan.

"Kekurangan dokter hari ini sudah mulai dirasakan di beberapa tempat yang pasiennya banyak," beber dia.

Sehingga bantuan dari relawan akan sangat membantu tenaga medis yang telah ada.

Selain tambahan 18 ribu relawan yang terdiri dari dokter dan perawat, perang melawan wabah Covid-19 juga akan mendapat bantuan dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri (Pusdokkes) Polri akan memberdayakan para siswa yang baru lulus program pendidikan Bintara Kesehatan Polri untuk ditempatkan di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien virus corona.

Relawan PMI dibantu prajurit TNI sedang mengoperasikan Armada Gunner Spray untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara masif di Kawasan Jalan Senayan, Senopati, Jakarta Selatan, dan sejumlah jalan protokol DKI Jakarta sebagai upaya pencegahan dan meminimalisasi penyebaran Covid-19, Minggu (12/4/2020).
PMI melipatgandakan penyemprotan disfinfektan di wilayah DKI Jakarta mulai pukul 08.00 - 22.00 WIB dengan mengerahkan 10 unit mobil Gunner, mobil tangki kapasitas 5.000 liter yang didesain khusus dapat menyemprotkan masif dan aman dengan mengarahkan ke titik penyemprotan bangunan yang berada di Jalan utama Ibu Kota, seperti Jl. Sudirman, Blok, M, Jl. Slipi, Jl. Gatot Subroto, juga Pasar, Rumah Sakit, halte busway, Stasiun CommuterLine dan bagian bangunan yang sering bersentuhan dengan manusia seperti Pagar, pintu Pagar dan jembatan penyeberangan orang. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Relawan PMI dibantu prajurit TNI sedang mengoperasikan Armada Gunner Spray untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara masif di Kawasan Jalan Senayan, Senopati, Jakarta Selatan, dan sejumlah jalan protokol DKI Jakarta sebagai upaya pencegahan dan meminimalisasi penyebaran Covid-19, Minggu (12/4/2020). PMI melipatgandakan penyemprotan disfinfektan di wilayah DKI Jakarta mulai pukul 08.00 - 22.00 WIB dengan mengerahkan 10 unit mobil Gunner, mobil tangki kapasitas 5.000 liter yang didesain khusus dapat menyemprotkan masif dan aman dengan mengarahkan ke titik penyemprotan bangunan yang berada di Jalan utama Ibu Kota, seperti Jl. Sudirman, Blok, M, Jl. Slipi, Jl. Gatot Subroto, juga Pasar, Rumah Sakit, halte busway, Stasiun CommuterLine dan bagian bangunan yang sering bersentuhan dengan manusia seperti Pagar, pintu Pagar dan jembatan penyeberangan orang. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

"Bintara yang baru lulus pendidikan langsung kami berdayakan di sejumlah rumah sakit yang merawat pasien virus corona," ujar Kapusdokkes Polri, Brigjen Musyafak pada Tribun, Senin (13/4).

Mantan Kepala Rumah Sakit Polri itu melanjutkan, ‎saat ini ada program penerimaan bintara kesehatan khusus yang mulai seleksi.

Nanti pada 1 Mei 2020 mereka sudah bisa melaksanakan latihan kerja di rumah-rumah sakit yang operasional.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved