Langgar Lockdown Covid-19, 10 Turis di India Dihukum Menulis Penyesalan 500 Kali

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah India telah menerapkan kebijakan lockdown untuk memutus rantai persebaran Covid-19 atau virus corona.

Namun, kebijakan tersebut justru dilanggar warga.

Pelanggaran tersebut dilakukan oleh warga pendatang atau turis di India.

Mereka yang terpergok melakukan kegiatan di luar rumah mendapat hukuman.

Kali ini hukuman yang diberikan tak seperti hukum pidana lainnya.

Yakni mereka harus menulis kalimat penyesalan sebanyak 500 kali.

Sperti dikutip Tribunnews.com dari  mothership.sg, para pendatang itu datang dari Israel, Meksiko, Australia dan Austria.

Mereka kedapatan berjalan-jalan di Rishikesh India utara.

Baca: Cara Tentara AS Cegah Covid-19: Warga Lewat harus Cium Bau Cuka

Baca: Vietnam Nol Kematian Covid-19, Justru Sumbang Bantuan untuk 3 Negara Ini

Baca: Update Corona 13 April: Total Kasus 1.857.354 di Seluruh Dunia, Ini 40 Negara dengan Kasus Terbanyak

Tempat yang dipopulerkan oleh The Beatles saat mencari ketenangan rohani di sebuah ashram pada tahun 1968.

Sebagai hukuman melanggar kebijakan lockdown di India, para turis menuliskan kalimat "Saya tidak mengikuti aturan penguncian jadi saya sangat menyesal".

Kalimat tersebut dituliskan berulang kali sebanyak 500 kali.

Di sisi lain sebuah foto beredar di Twitter menunjukkan sekelompok orang Barat menulis di selembar kertas sambil diawasi oleh polisi yang memegang tongkat.

Seorang petugas polisi setempat mengatakan hukuman yang tidak biasa itu diberikan untuk memberi mereka pelajaran.

Polisi mengatakan turis akan diarahkan ke hotel di daerah itu untuk memungkinkan tamu asing keluar hanya jika disertai oleh pembantu setempat.

Perusahaan yang tidak mengikuti perintah dapat menghadapi tindakan hukum,