Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Dirjen WHO Tanggapi Kritikan Donald Trump: Jangan Gunakan Covid-19 Jadi Poin Politik

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan pembelaan atas kritikan Presiden AS, Donald Trump kepadanya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ifa Nabila
El Pais
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan pembelaan atas kritikan Presiden AS, Donald Trump kepadanya pada Rabu (8/4/2020).

Tedros menyerukan agar semua negara bersatu melawan wabah Covid-19 dan berhenti mempolitisasinya.

Khususnya dia merujuk pada Amerika Serikat dan China agar menunjukkan kepemimpinan yang jujur, mengutip dari Straits Times.

Baca: Update Corona 9 April: 1,5 Juta Orang di Dunia Terjangkit Covid-19, 331 Ribu Pasien Sembuh

Baca: Soal Kritikan Trump, Presiden Perancis Tegaskan Dukungan kepada WHO

Tedros juga mengatakan dia berharap AS melanjutkan kucuran dana bantuan kepada WHO.

Diketahui, kontribusi AS kepada WHO pada 2019 lalu mencapai USD 570 juta lebih atau sekira Rp 9 Triliun.

Besaran ini hampir setara dua kali lipat bantuan dari negara terbesar kedua menurut angka AS.

Laman resmi WHO juga menunjukkan demikian, bahwa AS merupakan pendonor utama dan menyumbang hampir 15 persen dari anggaran.

"Kami terus memberi informasi kepada dunia tentang data terbaru, informasi, dan bukti," kata Tedros.

Dia juga menandai bahwa pada Kamis ini, genap 100 hari China pertama kali memberitahu WHO terkait pneumonia Wuhan pada 31 Desember 2019 silam.

Tedros juga menyangkal tuduhan Trump bahwa dirinya China-sentris.

"Kami dekat dengan setiap negara, kami buta warna," katanya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss, Rabu (11/3/2020), menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP)
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss, Rabu (11/3/2020), menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI)

Sebelumnya, penasihat senior Tedros, Bruce Aylward membantah PBB dan China menjalin hubungan khusus.

Dia mengatakan bahwa pekerjaan besama dengan pemerintah Beijing hanya bertujuan untuk memahami wabah Covid-19.

"Sangat penting di awal wabah ini bisa mengetahui berbagai informasi terkait pandemi."

"Untuk bekerjasama dengan China demi memahami ini," kata Aylward, pemimpin misi WHO ke China pada Februari silam.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved