Virus Corona
Singung PSBB, Dokter Minta Perantau di DKI untuk Tidak Mudik: Jakarta adalah Wuhan-nya Indonesia
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. dr. Ari Fahrial Syam meminta warga perantau di DKI tidak mudik lantaran terbukti bisa menularkan pada keluarga.
TRIBUNNEWS.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. dr. Ari Fahrial Syam mendukung langkah pemerintah untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Untuk itu, Ari juga mendukung larangan para kepala daerah agar perantau di kota-kota besar, khususnya wilayah DKI Jakarta tidak mudik di tengah pandemi virus corona.
Hal ini lantaran Jakarta menjadi pusat penyebaran corona dan seolah menjadi Wuhan bagi Indonesia.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini disampaikan Ari dalam tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (7/4/2020).
Awalnya, Ari menceritakan betapa parahnya penyebaran virus corona.
Di antaranya karena minimnya fasilitas kesehatan yang membuat korban baik tim medis atau pasien berjatuhan.
Kemudian sikap masyarakat yang masih tidak disiplin terhadap imbauan pemerintah.
Baca: Dokter Prediksi Korban Corona Ada Belasan Ribu di Akhir April: Kalau Keluarga Belum Kena Belum Kapok
Baca: Curhatan Dokter soal Minimnya Masker dan APD: Hembusan dari Mulut Pasien Bisa Menularkan Corona

Ari prihatin terhadap banyaknya perantau dari Jakarta yang nekat mudik ke kampung halaman.
Padahal, menurut Ari, Jakarta sudah seperti Wuhan bagi Indonesia.
"Saya pernah menyampaikan bahwa Jakarta itu seperti Wuhan-nya Indonesia," ujar Ari.
Ari pun mendukung langkah pemerintah yang tidak menganjurkan masyarakat untuk mudik.
"Jadi apa yang kita harus antisipasi, di antaranya mudik, pemerintah sudah bilang tidak dianjurkan untuk mudik," kata Ari.
"Beberapa kepala daerah bilang tidak usah mudik, lebih baik uangnya ditabung atau uangnya dikirim saja untuk orang di kampungnya," sambungnya.
Menurut Ari, imbauan untuk tidak mudik ini harus benar-benar dipatuhi masyarakat terutama perantau di Jakarta.
Banyak perantau dari wilayah ibu kota dan sekitarnya yang terbukti menularkan corona bagi orang-orang di kampungnya.