Virus Corona
Anak Balita Perlu Diberi Pemahaman soal Virus Corona, Ini yang Bisa Dilakukan di Rumah
Kementerian Kesehatan mengimbau orang tua harus memberikan pemahaman tentang virus corona kepada anak.
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menetapkan 8 April sebagai Hari Anak Balita atau anak yang berusia di bawah lima tahun.
Hal itu Kemenkes sampaikan dalam akun Twitter resminya @KemenkesRI, Rabu (8/4/2020).
Kemenkes mengatakan, masalah kesehatan menjadi fokus dalam pertumbuhan balita.
Masalah gizi buruk turut memengaruhi pertumbuhan anak balita.
Sehingga memperbaiki gizi anak balita menjadi isu utama bagi Kementerian Kesehatan.
Tahun ini, peringatan Hari Anak Balita dilakukan di tengah penyebaran virus corona.
Kemenkes mengimbau agar orang tua tidak membawa anak balitanya ke luar rumah.
Dengan tetap berada di rumah, mata rantai penyebaran virus corona bisa diputus.
"@KemenkesRI menetapkan tanggal 8 April sebagai Hari Anak-Anak Balita lho.
Yang menjadi fokus dalam pertumbuhan balita adalah masalah kesehatan termasuk masalah gizi buruk untuk itu upaya perbaikan gizi menjadi isu utama," tulis Kemenkes.
"Hari Anak-Anak Balita tahun ini agak berbeda, yakni diperingati ditengah pandemi #COVID19.
Oleh karena itu, yuk lindungi mereka dengan #dirumahaja untuk memutus rantai penyebaran #COVID19," lanjutnya.
Dikutip dari Twitter Kemenkes, orang tua harus memberikan pemahaman tentang virus corona kepada anak.
Orang tua harus menyampaikan fakta yang ada secata sederhana agar anak paham.
Baca: Ada Kasus Positif Covid-19 Tanpa Gejala di Indonesia: Sering Kehausan, Tanpa Demam dan Batuk
Baca: Mengenal OTG, Orang Tanpa Gejala Bisa Tularkan Virus Corona Meski Tak Rasakan Tanda Covid-19
Baca: Deretan Kasus Orang Tanpa Gejala Corona di Sejumlah Daerah, Suhu Tubuh Normal hingga Hanya Haus
Anak balita bisa diberi pemahaman mengenai gejala virus corona seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.