Virus Corona
Rumah Sakit Darurat Pulau Galang Disiapkan Untuk Mengantisipasi Lonjakan Pasien Corona
Jokowi mengatakan Rumah Sakit Darurat Pulau Galang disiapkan untuk mengantisipasi terus bertambahnya pasien positif Corona di Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Rumah Sakit Darurat Pulau Galang disiapkan untuk mengantisipasi terus bertambahnya pasien positif Corona di Indonesia.
Ia berharap rumah sakit tersebut tidak sampai digunakan.
"Ya semuanya ini memang kita rencanakan dan siapkan. Kita berharap tidak terjadi, tapi paling tidak kita siap. Wisma atlet kita siapkan 2.400 bed siap. tetapi Alhamdulillah sampai saat ini baru dipakai 400. Di sini juga sama, 360 bed. Dan untuk isolasi ada 20 yang ICU dan 30 yang non ICU. Kita harapkan ini nggak dipakai. Tapi kami siapkan," kata Jokowi di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020).
Menurut Jokowi, apabila masa pandemi corona berakhir, RS Darurat tersebut dapat digunakan untuk riset serta rumah sakit penyakit menular.
Baca: Update Corona Global 1 April Pukul 17.00 WIB: Kematian Tertinggi di Italia, dengan 12.428 Kasus
"Tapi kita juga harus tahu saat ini setiap hari ada mobilitas tenaga kerja Indonesia yang dari Malaysia pulang mudik. Ini harus dikontrol, harus diawasi dan dicek sehingga semuanya dalam keadaan bersih dan tidak membawa corona masuk ke desa," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Rumah Sakit darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020).
Baca: Dampak Pandemi Corona, Inggris dan Australia Minta Warganya Tinggalkan Indonesia
Presiden meninjau kesiapan bangunan Rumah Sakit yang berdiri di atas lahan seluas 16 hektar tersebut.
Menurut Presiden pembangunan RS Darurat tersebut sedikit molor karena masalah distribusi bahan material.
"Ini maksimal Senin sudah dioperasikan. Memang ada keterlambatan 3-4 hari. Karena ada transportasi bahan material yang terkendala karena cuaca," kata Jokowi.
Di tempat yang sama, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan RS Darurat terdiri dari dua Zona.
Zona A seluas 2,4 hektar dan zona B 13,6 hektar.
Baca: 9 Siswa Setukpa Lemdikpol Sukabumi Dirujuk ke RS Polri Kramat Jati Setelah Mengeluh Demam
Zona A terdiri dari bangunan untuk mess pegawai, perawat, dan dokter dengan jumlah 158 tempat tidur.
"Lalu ada bangunan penunjang berupa bangunan sterilisasi, farmasi, dan laundry, serta bangunan gizi," katanya.
Sementara itu, Zona B merupakan bangunan inti.
Terdiri dari bangunan untuk isolasi dengan 20 tempat tidur dan bangunan untuk observasi 340 tempat tidur.
"Selain bangunan inti, kami juga bangun bangunan penunjang, laboratorium satelit, farmasi, kamar jenazah. Total 26 hari pembangunan sudah 96 persen. Kami juga bangun 3 helipad, sewaktu waktu pasien bisa diantar dengan helikopter," katanya.
Pihaknya juga menurut Danis sedang mempersiapkan pembangunan Zona C, apabila sewaktu-waktu diperlukan.
Nantinya di zona tersebut akan dibangun ruang ICU, non ICU, dan ruang observasi.
1.677 kasus corona di Indonesia
umlah pasien positif corona di Indonesia yang tercatat pada Rabu (1/4/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi persnya, melansir melalui YouTube Kompas TV.
Yuri mengatakan terdapat 149 kasus baru dari sebelumnya 1.528 kasus.
"Penambahan konfirmasi kasus positif 149 orang, total kasus menjadi 1.677," ujar Yuri, di kantor BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Kabar baiknya, ada sejumlah 22 pasien yang berhasil sembuh.
Jumlah pasien sembuh menjadi 103 atau bertambah 22 orang jadi pasien dari sebelumnya sebanyak 81 pasien.

Baca: Cerita Dokter di Wuhan Saat Melawan Pandemi Global Covid-19, Kerap Menangis karena Menolak Pasien
Sedangkan, kasus kematian pun masih terus meningkat.
Kini, jumlah korban meninggal bertambah 21 kasus, jadi total kasus kematian menjadi 157 kasus, dari sebelumnya 136 kasus.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.
Pencegahan Virus Corona
Penting dilakukan pencegahan dini agar terhindar dari virus corona.
Berikut cara Mencegah Virus Corona atau Covid-19 dari WHO:
1. Mencuci tangan sesering mungkin
Dianjurkan agar selalu mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh.
Bersihkan tangan dengan pembersih berbahan alkohol atau dengan sabun dan air.
Mencuci tangan akan membunuh virus yang mungkin menempel.
2. Pertahankan jarak sosial
Pertahankan jarak setidaknya satu meter (tiga kaki) antara Anda dengan siapa saja yang batuk atau bersin.
Dijelaskan, ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut.

Baca: WHO dan Satgas Covid-19 Sebut Penyemprotan Disinfektan pada Manusia Bisa Berbahaya
Kemungkinan besar cairan tersebut mengandung virus.
Jika Anda terlalu dekat, kemungkinan besar Anda akan menghirup tetasan tersebut.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan yang kemungkinan besar sebagai tempat virus.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.
Hal itu membuat virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat Anda sakit.
4. Menutupi mulut dan hidung ketika batuk atau bersin
Pastikan Anda, dan orang-orang di sekitar mengikuti kebersihan pernapasan yang baik.

Baca: Sempat Anggap Enteng, Kini Donald Trump Akui Corona Virus yang Ganas
Caranya dengan menutupi mulut dan hidung Anda dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
5. Jika demam, batuk, dan sulit bernapas, segera cari perawatan medis
Dianjurkan tetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat.
Jika Anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu.
Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat Anda.
Hal tersebut dilakukan karena otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah Anda.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan dengan cepat mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan yang tepat.
(Tribunnews.com/Maliana/Fajar)