Virus Corona
UPDATE Corona 31 Maret di 32 Provinsi: Kasus Baru di Bengkulu, 2 Provinsi Belum Terinfeksi
Update Corona 31 Maret, di 32 Provinsi: Kasus Baru di Bengkulu & 2 Provinsi Belum Ditemukan Kasus
Meninggal: 0
10. Sumatera Utara
Terkonfirmasi: 19
Sembuh: 0
Meninggal: 1
11. Kalimantan Barat
Terkonfirmasi: 9
Sembuh: 2
Meninggal: 2
12. Papua
Terkonfirmasi: 10
Sembuh: 0
Meninggal: 0
13. Sumatera Barat
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 0
Meninggal: 0
14. Lampung
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 0
Meninggal: 0
15. Kalimantan Tengah
Terkonfirmasi: 9
Sembuh: 0
Meninggal: 0
16. Kepulauan Riau
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 0
Meninggal: 1
17. Aceh
Terkonfirmasi: 5
Sembuh: 0
Meninggal: 0
18. Kalimantan Selatan
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 0
Meninggal: 0
19. Riau
Terkonfirmasi: 3
Sembuh: 0
Meninggal: 0
20. Sulawesi Tengah
Terkonfirmasi: 3
Sembuh: 0
Meninggal: 0
21. Sulawesi Tenggara
Terkonfirmasi: 3
Sembuh: 0
Meninggal: 0
22. Jambi
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 0
23. Sumatera Selatan
Terkonfirmasi: 5
Sembuh: 0
Meninggal: 2
24. Nusa Tenggara Barat
Terkonfirmasi: 4
Sembuh: 0
Meninggal: 0
25. Kalimantan Utara
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 0
26. Sulawesi Utara
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 1
Meninggal: 0
27. Papua Barat
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 1
28. Maluku Utara
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 0
29. Sulawesi Barat
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 0
30. Maluku
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 0
31. Bangka Belitung
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 0
32. Bengkulu
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Dengan kasus baru ini, praktis masih ada dua provinsi yang belum tercatat adanya kasus positif corona yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gorontalo.
Baca: Ganjar Pranowo dan Dokter Spesialis Paru Beri Imbauan Penggunaan Masker untuk Cegah Penularan Corona
Baca: DETIK-DETIK Anak Ucapkan Selamat Tinggal pada Ibunya, 1 Jam Sebelum sang Ibu Meninggal karena Corona
Arahan Presiden Soal Mudik

Adapun empat arahan yang diambil Presiden meliputi:
1. Fokus pada pencegahan meluasnya virus corona dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. Demi keselamatan bersama, pemerintah daerah diminta mengambil langkah-langkah yang lebih tegas mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah.
“Saya melihat juga ada imbauan-imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur pada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik."
"Dan ini saya minta untuk diteruskan dan digencarkan lagi, tapi menurut saya juga imbauan-imbauan seperti ini juga belum cukup," kata Jokowi.
3. Arus mudik kali ini dipercepat bukan karena faktor budaya, tetapi memang karena memang terpaksa, yang ada di lapangan banyak pekerja informal di Jabodetabek terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang.
“Tidak ada pendapatan sama sekali akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat yaitu kerja di rumah, sekolah dari rumah, dan ibadah di rumah,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi pun minta percepatan program social safety net, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan sosial di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil betul-betul segera dilaksanakan.
“Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan, semuanya bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari,” imbuh Presiden.
4. Bagi warga yang sudah terlanjur mudik, Jokowi minta kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota meningkatkan pengawasannya karena pengawasan di wilayah masing-masing sangat penting sekali.
Jokowi juga mengingatkan jangan sampai menimbulkan juga langkah-langkah penyaringan atau screening yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung.
“Terapkan protokol kesehatan yang baik, sehingga memastikan bahwa kesehatan para pemudik itu betul-betul memberikan keselamatan bagi warga yang ada di desa,” katanya.
Jokowi juga mengungkapkan data menyebut selama 8 hari terakhir ada 876 armada bus antarprovinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa/Wahyu Gilang)