Virus Corona
Pembangunan Rumah Sakit Khusus Corona di Pulau Galang Sudah Mencapai 92 Persen
Pembangunan fasilitas observasi pengendalian infeksi penyakit menular khususnya Covid-19 di Pualau Galang, Batam telah mencapai 92 persen.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I sekaligus Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan pembangunan fasilitas observasi pengendalian infeksi penyakit menular khususnya Covid-19 di Pulau Galang, Batam telah mencapai 92 persen.
Ia mengatakan pembangunan tersebut diupayakan selesai Minggu 5 April 2020.
"Progres pembangunan RSD Pulau Galang sampai dengan 30 Maret 2020 telah mencapai 92%. Diupayakan pembangunan selesai tanggal 5 April 2020," kata Yudo ketika dihubungi Tribunnews.com pada Senin (30/3/2020).
Baca: Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol Jadi Negara Dengan Angka Kasus Cororna Tertinggi di Dunia
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimis pembanguan RS fasilitas observasi pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (Corona) di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau akan selesai pada Sabtu 28 Maret 2020.
Baca: UPDATE Kasus Corona DIY 30 Maret 2020: 18 Positif, 1 Sembuh, 2 Meninggal Dunia
"Optimis selesai pada 28 Maret 2020. Material konstruksi saat ini sudah di lokasi semua. Saat ini tenaga kerja di lapangan berjumlah 1600 orang," kata Basuki dalam keterangan resmi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR pada Rabu (25/3/2020).
Selain itu, Basuki juga telah minta agar kontraktor memenuhi target waktu yang direncanakan yakni 28 Maret 2020.
Ia juga meminta agar pengerjaan proyek tersebut selalu memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan kerja terkait wabah COVID-19, terutama dalam menjaga kebersihan dan jarak aman dalam berkomununikasi.
Baca: Satu Pasien Dinyatakan Positif Covid-19 di Bangka Belitung, Begini Tanggapan Gubernur
"Tidak hanya bangunan untuk observasi, termasuk isolasi saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter atau perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain,” kata Basuki.
Rencananya rumah sakit tersebut akan mampu menampung sebanyak seribu tempat tidur untuk fasilitas observasi terhadap pasien yang terjangkit penyakit yang disebabkan Virus Corona/COVID-19.
Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu di eks pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim.
Selain itu lokasi tersebut juga berjarak 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar.
Penggunaan Cairan Hand Sanitizer Jangan Berlebihan
Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus memaksimalkan upaya memutus rantai penyebaran dan penularan virus corona di Indonesia.
Satu upaya pemerintah mencegah penyebaran virus corona adalah dengan mengampanyekan gerakan cuci tangan pakai air mengalir dan menggunakan sabun.
Hal tersebut penting dilakukan mengingat kuman dan virus paling mudah menempel di area tangan setelah melakukan aktivitas tertentu.
Selain cuci tangan pakai sabun, hal lain yang juga dianjurkan adalah menggunakan cairan pembunuh kuman dan virus seperti hand sanitizer.
Baca: DATA TERKINI Jumlah Pasien Positif Corona Per 30 Maret 2020 1.414 Orang, 75 Sembuh
Akan tetapi cairan hand sanitizer bisa digunakan apabila tidak ada pilihan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Dalam rangka pencegahan Covid-19, penggunaan antiseptik sebagai hand sanitizer dapat digunakan bila tidak ada sabun," ujar Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Media Center Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Senin (30/3/2020) sesuai keterangan yang diterima Tribunnews.com.
Baca: BREAKING NEWS - Tambah 129 Kasus Baru, Jumlah Pasien Corona di Indonesia Naik Jadi 1.414
Perlu diketahui dalam rangka pencegahan covid-19, penggunaan cairan antiseptik dalam bentuk hand sanitizer dapat digunakan, tetapi penggunaannya tidak boleh berlebihan agar tidak menyebabkan iritasi kulit.
Selain itu, menggunakan cairan hand sanitizer harus berhati-hati.
Karena, hand sanitizer mengandung bahan yang mudah terbakar.
Utamanya bagi yang merokok atau sedang bekerja di dapur.
Baca: 7 Langkah Cegah Virus Corona Bagi Orang-Orang yang Terpaksa Bekerja dan Beraktivitas di Luar Rumah
"Tetapi (penggunaaanya) tidak berlebihan agar tidak menimbulkan iritasi kulit dan harus berhati-hati karena mengandung bahan yang mudah terbakar," imbuh Wiku.
Kemudian, upaya lain yang dapat mencegah terjadinya infeksi virus juga dapat dilakukan dengan menjaga diri untuk tidak menyentuh area wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.
"Metode pencegahan melalui rajin mencuci tangan akan lebih maksimal bila diikuti dengan menghindari menyentuh area wajah, yaitu mata, hidung, dan mulut," kata Wiku.