Virus Corona
Jokowi: Lebaran Masih 2 Bulan Lagi, tapi Sudah Banyak yang Mudik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, banyak masyarakat yang sudah melakukan mudik, meski lebaran masih dua bulan lagi.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan banyak masyarakat yang sudah melakukan mudik meski lebaran masih dua bulan lagi.
Hal itu Jokowi sampaikan dalam akun Instagram resminya @jokowi, Senin (30/3/2020).
Menurutnya, banyak pekerja dari wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang sudah kembali ke daerah asalnya.
"Hari Lebaran masih dua bulan lagi, tapi rupanya sudah begitu banyak yang mudik, terutama kalangan pekerja informal di Jabodetabek," tulis Jokowi.
Baca: Jokowi Putuskan Kebijakan Pembatasan Mudik 2 Hari Lagi
Baca: Larang Mudik, Jokowi Janjikan Bantu Ekonomi Para UMKM & Pekerja Informal Terdampak Sosial Distancing
Baca: Pemerintah Siapkan Perpres dan Inpres Mudik Lebaran 2020
Banyak pemudik yang menggunakan transportasi umum, khususnya bus, untuk pulang kampung.
"Selama delapan hari terakhir ini, tercatat ada 876 armada bus antarprovinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.
Ini belum dihitung yang menggunakan transportasi massal lainnya seperti kereta api, kapal, pesawat, dan mobil pribadi," jelasnya.

Meski sudah ada imbauan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk tak melakukan mudik, ternyata masyarakat tetap melakukannya.
Keputusan masyarakat untuk tetap mudik ke daerahnya ini, membuat pemerintah khawatir adanya potensi penyebaran yang semakin luas.
"Mobilitas orang sebesar itu sangat berisiko memperluas penyebaran Covid-19.
Memang sudah ada imbauan-imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur kepada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik dan ini saya minta untuk diteruskan.
Tapi imbauan-imbauan seperti itu belum cukup. Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini," ungkapnya.
Baca: Jokowi: dalam 8 Hari, Ada 14 Ribuan Orang yang Mudik Meninggalkan Jakarta
Baca: Jokowi Ungkap Masyarakat Terpaksa Mudik, Penghasilan Turun karena Corona, Ini Tindakannya
Baca: Jokowi Buka Data Mudik di Tengah Wabah Corona: Sudah 978 Bus Angkut 14 Ribu Orang ke Daerah
Ia menyebut, masyarakat memutuskan untuk pulang karena penghasilan mereka selama bekerja di wilayah Jakarta menurun.

Menanggapi hal ini, Jokowi memberi instruksi adanya jaminan sosial kepada masyarakat yang ekonominya terdampak karena kebijakan pencegahan virus corona ini.
"Para pekerja informal ini terpaksa pulang kampung karena penghasilan menurun, atau bahkan hilang akibat kebijakan tanggap darurat yaitu kerja di rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah.