Virus Corona
Jokowi: dalam 8 Hari, Ada 14 Ribuan Orang yang Mudik Meninggalkan Jakarta
Jokowi menyebut dalam kurun waktu 8 hari terakhir, tercatat ada sebanyak 876 armada bus mengangkut kurang lebih 14 ribu penumpang
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan banyaknya pekerja informal di kawasan Jabodetabek yang pulang kampung. Tindakan tersebut dipengaruhi penghasilan mereka yang menurun drastis.
Presiden mengatakan diterapkannya kebijakan tanggap darurat yakni kerja di rumah, sekolah dari rumah serta ibadah dari rumah berdampak pada kondisi ekonomi para pekerja informal.
Banyak dari mereka kemudian memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.
Baca: vivo Siapkan Belasan Juta untuk Kompetisi Fotografi ‘Perfect Night Perfect You’
Baca: PT Arai Indonesia Manufacturing Dapat Pinjaman Dana 3 Juta Dolar AS dari Bank Jepang
"Saya melihat bahwa arus mudik dipercepat bukan karena faktor budaya tetapi karena memang terpaksa," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang membahas antisipasi mudik lebaran, Senin (30/3/2020) di Istana Kepresidenan Bogor.
Baca: Cerita Perawat Tertular Corona dari Pasien yang Datang ke RS Tak Pakai Masker
Jokowi menyebut dalam kurun waktu 8 hari terakhir, tercatat ada sebanyak 876 armada bus mengangkut kurang lebih 14 ribu penumpang ke berbagai daerah.
Jumlah tersebut bahkan belum dihitung dari pemudik yang menggunakan transportasi pribadi maupun transportasi publik lainnya.
"Sejak penetapan tanggap darurat di DKI Jakarta, telah terjadi percepatan arus mudik terutama dari para pekerja informal di Jabodetabek menuju ke Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, dan DIY serta ke Jawa Timur," ujar Jokowi.
"Dan selama 8 hari terakhir ini ada 876 armada bus antar provinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY,"
Oleh karena itu, fokusnya saat ini yakni mencegah meluasnya COVID-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Tingkatkan pengawasan
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi meminta agar kepala daerah meningkatkan pengawasannya.
Seperti diketahui, saat ini banyak kepala daerah telah mengimbau agar warganya yang berada di Jakarta untuk tidak mudik terlebih dahulu.
Namun menurut Presiden, imbauan-imbauan tersebut belumlah cukup dan harus ada langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Baca: Jokowi Buka Data Mudik di Tengah Wabah Corona: Sudah 978 Bus Angkut 14 Ribu Orang ke Daerah
Baca: Terapkan Protokol Kesehatan yang Ketat, Ganjar Pranowo dan Sri Sultan HB X Dipuji Jokowi
Permintaan Jokowi
Oleh sebab itu, Presiden meminta perlindungan sosial di sektor informal dan para pekerja harian serta program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil dapat segera dilaksanakan di lapangan.