Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Indonesia Bisa Adopsi Cara Hadapi Corona dari Editorial Ini: Jangan Sampai Orang Miskin jadi Korban

Editorial ini mengungkap langkah-langkah yang bisa diupayakan untuk menanggulangi sebaran Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/PAOLO MIRANDA
Seorang tenaga medis menghibur rekannya saat pergantian jam kerja di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA 

TRIBUNNEWS.COM - Editorial ini mengungkap langkah-langkah yang bisa diupayakan untuk menanggulangi sebaran Covid-19.

Pada tulisannya, Hemant Barkshi memaparkan hasil hipotesisnya terkait pertumbuhan kematian corona antara negara bersuhu rendah dan tinggi.

Hipotesisnya adalah suhu tinggi membatasi penyebaran Covid-19.

Dilansir Medium, suhu ini tidak menghilangkannya, tetapi penyebarannya lebih lambat.

Kemudian Barkshi juga melakukan pengujian lebih lanjut, dan hasilnya sama yakni pada suhu di bawah 10 derajat celcius (rata-rata) perkembangan penyakit adalah geometris dan di atas 20 derajat celcius (rata-rata) adalah linear.

Baca: Keputusan Jabodetabek Lockdown Dibahas Hari Ini, Anies Baswedan Sebelumnya Kirim Surat ke Presiden

Baca: Satu dari 6 Pasien Positif Corona di Balikpapan Meninggal Dunia

Sang penulis, Hemant Bakshi memulai analisisnya pada peringatan tahunan warga Tiongkok, Tahun Baru China 2020 yang jatuh pada 25 Januari lalu.
Sang penulis, Hemant Bakshi memulai analisisnya pada peringatan tahunan warga Tiongkok, Tahun Baru China 2020 yang jatuh pada 25 Januari lalu. (https://medium.com/)

Bahkan ada studi medis lainnya yang mendukung kesimpulan ini.

Temperatur yang lebih tinggi akan memperlambat penyebaran penyakit yang ditakuti ini.

Menurut Barkshi ini adalah momen yang penting bagi generasi selanjutnya.

Kini semua negara menghadapi dua tantangan, menyelamatkan nyawa dan pekerjaan atau ekonomi.

Barkshi mengaku dia berasal dari India dan kini tinggal di Indonesia.

Dia sudah mengalami hidup di tengah kondisi kemiskinan dan kelaparan.

Menurutnya saat ini semua orang harus belajar dari negara maju.

Tapi bukan berarti juga solusi bagi mereka bisa berjalan untuk negeri berkembang, layaknya Indonesia.

Baru-baru ini sejumlah negara Asia melakukan lockdown namun berujung pada perekonomian yang memburuk.

Orang yang paling miskin dan menerima upah harian akan menjadi korban dan dampak perekonomiannya akan bertahan dalam waktu lama.

Baca: Update Corona Global Senin, 30 Maret 2020 Pukul 10.00 WIB: Kasus Baru Korsel Tambah 78, Total 9.661

Baca: Di Tengah Pandemi Corona, Anggota DPR Gelar Rapat Paripurna Siang Ini

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved