Virus Corona
Pemerintah Imbau Masyarakat Rutin Berkonsultasi Dengan Tenaga Kesehatan di Tengah Wabah Corona
Achmad Yurianto meminta masyarakat secara rutin mengkonsultasikan diri terkait kondisi kesehatan selama pendemi Covid-19 kepada tenaga kesehatan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto meminta masyarakat secara rutin mengkonsultasikan diri terkait kondisi kesehatan selama pendemi Covid-19 kepada tenaga kesehatan.
“Lakukan pemantauan dan konsultasi diri dengan tenaga kesehatan. Tidak harus keluar rumah untuk datang ke Puskesmas. Tidak harus keluar rumah untuk ke rumah sakit,” kata Achmad Yurianto dalam sesi jumpa pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020).
Menurut dia, konsultasi diri tidak harus dengan cara datang ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) ataupun rumah sakit, tetapi memanfaatkan jasa konsultasi online.
Baca: Barusan Detri Warmanto Ikut Rapid Test dan Hasilnya Negatif, Apakah Sudah Sembuh dari Covid-19?
“Banyak media yang bisa diakses untuk konsultasi,” kata dia.
Dia mengungkapkan jasa konsultasi online itu ada yang disediakan oleh pihak pemerintah ataupun swasta.
“Interaktif dengan yang memberikan konsultasi. Ada beberapa call center yang bisa dihubungi, baik di 119 ekstens 9 kemudian Halo Kemkes. Atau online yang lain di halodoc, selfpedia, gojek, dan sebagainya,” ujarnya.
Baca: Perjalanan Karier Boris Johnson Perdana Menteri Inggris yang Positif Covid-19
Ataupun bisa juga dengan menghubungi dokter keluarga.
“Dokter keluarga bisa juga digunakan,” katanya.
Angka corona di Indonesia capai 1046 kasus
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengatakan, terdapat penambahan kasus baru pasien positif virus corona di Indonesia.
Menurut Achmad Yurianto, hingga Jumat (27/3/2020) siang tercatat ada 153 kasus baru virus corona di Indonesia.
Sehingga, total pasien positif virus corona secara akumulatif mencapai 1046 kasus.
Baca: Tak Segera Dapat Tindakan, PDP COVID-19 di Tangerang Meninggal, Sempat Kirimi Pesan Jokowi & Menkes
"Terjadi penambahan kasus yang cukup signifikan juga ada 153 kasus baru yang kita dapatkan, sekali lagi ini menggambarkan bahwa masih ada penularan penyakit ini di tengah masyarakat kita masih ada sumber penyakitnya dan masih ada kontak dekat yang terjadi," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020).
"Sehingga total kasus menjadi 1046 kasus," tambahnya.