Virus Corona
Komisi IX DPR Dorong Masyarakat Miliki Kemampuan Tenaga Medis Jadi Relawan Tangani Corona
Menurutnya, keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan pada saat ini, karena wabah virus corona sudah menjadi pandemi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IX DPR mendorong masyarakat yang berlatar belakang tenaga medis untuk menjadi relawan penanganan virus corona atau Covid-19 di berbagai rumah sakit.
"Tentu saya mengimbau (jadi relawan), di mana setiap tenaga medis pasti bekerja untuk fasilitas kesehatan," ujar Anggota Komisi IX DPR Intan Fauzi saat dihubungi, Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Menurutnya, keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan pada saat ini, karena wabah virus corona sudah menjadi pandemi dan jumlah yang dinyatakan positif terus meningkat.
"Sekolah keperawatan, kedokteran, semuanya dikerahkan," ucap Intan.
Baca: Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Capai 85.000 Lampaui China dan Italia, WHO Pernah Perkirakan
Di sisi lain, Intan menyebut kendala yang dihadapi pemerintah dalam menangani corona, bukan hanya kekurangan tenaga medis, tetapi ketersediaan peralatan medis.
"Alat pelindung diri dari ujung kepala sampai ujung kaki sangat terbatas pada saat ini," tuturnya.
Oleh sebab itu, Intan berharap kepada masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah dan menjaga jarak satu dengan lainnya.
Hal tersebut sangat penting dilakukan, agar mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia dapat segera dihentikan.
Baca: Ini Alasan WHO Ganti Social Distancing Jadi Physical Distancing, Serta Ini Makna Lengkapnya
"Kalau semua betul-betul mentaati, ini bisa menurunkan penularan atau bahkan ekstremnya menyetop. Kalau semua orang isolasi mandiri," tutur Intan.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengajak masyarakat dengan latar belakang tenaga medis untuk menjadi relawan dan berjuang untuk kemanusiaan.
Karena jumlah tenaga medis di Indonesia masih terbatas untuk menangani kasus covid-19.
Anggota Tim Gugus Tugas Andre Rahardian mengungkapkan Indonesia membutuhkan tambahan sekitar 1.500 dokter spesialis paru, dokter anastesi dan dokter umum serta 2.500 perawat.
"Kita juga butuh relawan untuk bagian administrasi rumah sakit sampai sopir ambulan. Ini semua akan kita terima sebagai persiapan menghadapi pandemi," ujar Andre di Kantor BNPB, Kamis (26/3).