Virus Corona
Diminta Ganjar Buat APD untuk Jateng, RS Moewardi Hanya Mampu Terbatas: Kami Bukan Produsen Konveksi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam kunjungannya ke RS Moewardi sempat meminta rumah sakit tersebut untuk memproduksi APD untuk seluruh Jateng.
Bambang menjelaskan proses produksi APD ini tidak boleh sembarangan dan harus benar-benar steril.
"Buatannya supaya tetap steril, kita perhatikan, yang menjahit tetap harus cuci tangan, pakai handrub, pakai masker," ujar Bambang.
Bambang menyebut pembuatan APD ini sebenarnya untuk pihak RS Moewardi saja lantaran APD kini langka di mana-mana.
Namun lantaran RS Moewardi milik Pemprov Jateng, maka dari itu rumah sakit ini siap untuk mendistribusikan ke rumah sakit lain di Jateng.
"Ini sebetulnya untuk keperluan internal. Kalau untuk seluruhnya kan harus punya AKD (izin produksi), kami enggak punya, jadi ini internal, " terang Bambang.
"Ini untuk internal rumah sakit dan tentunya untuk kebutuhan kalau provinsi, Dinkes, kan sama saja dengan rumah sakit."
"Kalau Dinkes minta ya kita buatkan," ujarnya.
Diketahui, harga APD cukup terjangkau, yakni Rp 50 ribu, sedangkan harga normal APD bisa mencapai Rp 150 ribu ke atas.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun sudah meninjau produksi APD itu dan sangat mengapresiasinya.
"RS Moewardi dengan kreatif membuat sendiri, harganya jauh lebih murah," puji Ganjar dalam kunjungannya ke RS Moewardi.
Ganjar kemudian mengimbau rumah sakit di Jateng untuk memesan APD buatan RS Moewardi melalui Dinas Kesehatan Jateng.
"Maka, kepada rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Tengah, Anda boleh kontak ke Dinas Kesehatan Provinsi agar kita menyiapkan dengan baik," imbaunya.
"Sehingga tidak ada lagi (kekurangan)," tambahnya.
Baca: Tiba di Indonesia Raul Lemos, Krisdayanti dan Dua Anaknya Jalani Pemeriksaan Kesehatan Berlapis
Baca: DPRD DKI Nekat Jadwalkan Voting Cawagub Jumat Besok di Tengah Wabah Corona
Ganjar mengaku senang dengan langkah cepat dan kreatif RS Moewardi yang bisa meringankan beban pemerintah pusat.
"Kita di daerah membantu pusat, jangan membebani pusat, dengan cara kita mesti inovatif, mesti kreatif, dengan cara yang seperti ini," kata Ganjar.