Virus Corona
Gaza Konfirmasi 2 Kasus Pertama Virus Corona
Gaza mengonfirmasi dua kasus pertama virus corona pada Minggu (22/3/2020), pasien pria berusia 30 dan 40 tahun.
Otoritas pemerintah Gaza menekankan tidak ada orang yang meninggalkan fasilitas karantina yang ada di dekat perbatasan Mesir.
Warga yang dikarantina juga tidak memiliki kontak dengan populasi yang lebih luas.
Fasilitas Kesehatan Gaza Memburuk
Lebih lanjut, Kepala Kantor Organisasi Kesehatan Dunia di Palestina, Gerald Rockenschaub buka suara kepada AFP.
Minggu ini, menurut Gerald, pembatasan dan ketegangan politik Israel telah menyebabkan fasilitas kesehatan Gaza memburuk selama dekade terakhir.
Gaza hanya memiliki 60 tempat perawatan intensif (ICU) untuk dua juta orang.
Gerald mengatakan, tidak semua ICU beroperasional karena kekurangan staf.
Baca: UPDATE Kasus Corona di Jakarta, 22 Maret: Ada 304 Kasus, 29 Meninggal
Baca: Mahasiswi Semarang Raih Rumah Rp 1 Miliar dari Program Undian Smartfren WOW
Menanggapi pandemi global, Israel telah mengumumkan peningkatan pasokan peralatan medis ke Gaza.
Termasuk ratusan alat tes covid-19 yang dikirim minggu ini.
Diberitakan, otoritas Hamas juga bekerja membangun 1.000 ruang isolasi baru di dekat persimpangan Rafah dengan Mesir.
Izin Meninggalkan Gaza
Masih dilansir Channel News Asia, warga Palestina yang menderita kanker dan penyakit serius lainnya diizinkan meninggalkan Gaza melalui Israel untuk berobat ke Yahudi atau Tepi Barat.
Masih belum jelas apakah Israel telah memberlakukan pembatasan ketat pada warganya sebagai tanggapan terhadap pandemi.

Informasi Terbaru Covid-19
Informasi terbaru wabah virus corona telah menyebar hingga 187 negara di seluruh dunia.