Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Ganjar Pranowo Jelaskan Penyebab Melonjaknya Data Pasien Corona di Daerah

Ganjar Pranowo membantah, terkait kabar yang menyebut pemerintah daerah menahan data dan informasi pasien corona.

Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membantah kabar yang menyebut pemerintah daerah menahan data dan informasi pasien virus corona (Covid-19).

Kabar tersebut beredar lantaran jumlah pasien positif corona yang melonjak drastis seminggu terakhir.

Ia menyampaikan, data jumlah pasien positif corona bisa naik banyak karena masyarakat sebelumnya tidak memahami cara pencegahan penyebaran virus corona ini.

"Enggak, itu analisisnya prematur ya, ada dua hal yang ingin kita sampaikan,"

"Pertama mengedukasi publik, kedua kita harus menyampaikan apa yang bisa kita sampaikan."

"Ketika sosialisasi belum masif, ketika respons masyarakat belum disiplin, maka yang terjadi kerucutnya naik."

"Jadi semuanya ditampung oleh rumah sakit," ujar Ganjar, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Kamis (19/3/2020).

Baca: Eric Nam Rekomendasikan Lagu-lagu yang Cocok Didengar saat Semua Orang Karantina Diri Akibat Corona

Baca: Curhat Pasien soal dr Handoko Gunawan, Pria 80 Tahun yang Viral Tangani Corona, Gemar Guyon

Baca: Ganjar Pranowo Siapkan Rumah Sakit dan Libatkan Sejumlah Tokoh untuk Tangani Corona

Ganjar mengatakan, jumlah pasien corona tidak akan bertambah banyak jika sebelumnya ada sosialisasi pada masyarakat.

"Kalau sosialisasinya tidak kita gencarkan, pasti meledak, kita sudah menghitung pasti ada ledakan," lanjut Ganjar.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun sudah menyiapkan situs agar bisa diakses oleh masyarakat Jawa Tengah terkait corona ini.

Dalam laman tersebut, masyarakat bisa mengetahui jumlah pasien yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP), masih dirawat, dan yang sudah terkonfirmasi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Selain itu, juga ada nomor telepon yang bisa dihubungi, dan keterangan informasi lainnya soal kasus corona di Jawa Tengah.

"Kita ada aplikasi corona.jatengprov.go.id, sampaikan pada kami secara jujur jika ada interaksi atau gejala."

"Kita buka aja semuanya secara real time."

"Kita bisa membuka, jadi kita bisa mencegah," jelas Ganjar Pranowo.

Ganjar Minta Tak Ada Hoax soal Corona

Gubernur Jawa Tengah ini mengimbau, agar semua pihak tak membuat berita bohong terkait corona di Jawa Tengah.

Ia tak ingin ada berita bohong saat masyarakat tengah menghadapi situasi yang sensitif seperti sekarang.

"Tolong jangan buat hoax yang merugikan."

"Jangan ada hoax selama kondisi saat ini."

"Jangan nge-hoax soal sensitif ini," ujar Ganjar, dikutip dari TribunJateng.com, Kamis (19/3/2020).

"Mungkin buat lucu-lucuan, tapi becanda tidak seperti itu," tegasnya.

Baca: BREAKING NEWS - 1 Pasien Positif Corona, Tjhai Chui Mie Tetapkan Kota Singkawang Kalbar Status KLB

Baca: Kondisi Terkini Wuhan Saat Dunia Hadapi Corona: Kehidupan Kembali Normal, Situasi Berubah Dramatis

Baca: Corona di Italia dengan Sistem Kesehatan Kelas Dunia, Perawat: Seperti di Tengah Medan Perang

Ganjar minta untuk menyampaikan berita secara bijak, tak melebihkan, dan tak menutupi.

"Butuh edukasi ke masyarakat, butuh pemikiran positif dan semangat positif," jelas Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Diketahui, saat ini telah terjadi 12 kasus corona di Jawa Tengah.

Dengan rincian 9 pasien dirawat, dan 3 orang meninggal dunia.

Lalu, jumlah pasien yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yakni sebanyak 97 orang.

Sementara pasien berstatus orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 2.202 orang.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Mamdukh)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved